program untuk mengatasi masalah sampah di Bali yakni dengan melakukan penataan dan pengelolaan ulang sampah di daerah Sarbagita.
Badung (ANTARA) - Dua kementerian mengadakan pertemuan kelompok atau workshop penanganan sampah dan upaya memperbanyak tempat pembuangan sampah di Bali menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Pulau Dewata itu pada 15-16 November 2022.
"Workshop yang diadakan dua kementerian dengan melibatkan para aktivis pencinta lingkungan dan LSM itu fokus pada cara mengatasi masalah sampah di Provinsi Bali," kata Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Novrizal Tahar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat malam.
Ia mengatakan sejauh ini masalah sampah plastik adalah persoalan global yang harus segera diselesaikan, mengingat dalam waktu dekat Pulau Dewata Bali akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan KTT G20. Jadi, masalah sampah tersebut menjadi titik tumpu yang harus dibahas dan ditangani secara serius.
"Workshop ini diadakan selama dua hari, yang membahas bagaimana Pulau Bali bisa bebas sampah menjelang perhelatan KTT G20," ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya akan menangani masalah sampah di Bali dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten Badung dan semua elemen terkait.
Selain masalah koordinasi dengan beberapa pihak, termasuk LSM dan aktivis pecinta lingkungan, pihaknya juga tak berhenti untuk mengingatkan warga dan wisatawan di Bali agar bersama-sama menjaga lingkungan dengan baik dan benar.
"Menjaga lingkungan itu dengan cara jangan membuang sampah secara sembarangan itu merupakan kesalahan itu. Ini yang kembali perlu kita bangun dengan tujuan meningkatkan kesadaran pubik," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves, Rofi Alhanif, menambahkan Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20, sehingga tuan rumah harus memastikan bahwa masalah sampah sudah tidak lagi menjadi masalah yang besar.
"Kita bekerja sama bahu membahu agar pada saat G20 nanti Bali benar-benar sudah bebas sampah dan bersih," katanya
Rofi Alhanif menjelaskan pihaknya sudah banyak mempunyai program untuk mengatasi masalah sampah di Bali yakni dengan melakukan penataan dan pengelolaan ulang sampah di daerah Sarbagita.
Untuk pengelolaan sampah tahun ini, pihaknya dengan pemerintah Bali akan membangun sarana dan prasarana dengan jumlah yang banyak khusus untuk pengelolaan sampah.
"Pembangunan sarana dan prasarana itu tidak hanya di wilayah Badung, melainkan di kabupaten lain juga di Bali. Pembangunan ini sebagai maksud agar sampah dapat terkelola dengan baik," katanya.
Ia menyatakan jika sarana itu sudah terbangun, nantinya TPA suwung yang sudah "over" kapasitas akan ditutup. "Yang penting, saat perhelatan KTT G20 itu, laut dan pantai di Bali sudah bersih dari sampah," katanya.
Baca juga: Pertemuan pertama TIIWG G20 digelar pekan depan
Baca juga: Kemenperin: RI tunjukkan komitmen industri berkelanjutan di TIIWG G20
Baca juga: Presiden resmikan SPKLU Ultra Fast Charging penunjang KTT G20 di Bali
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022