Jakarta (ANTARA) - Taylor Hawkins, drummer grup rock Foo Fighters, meninggal dunia pada usianya yang ke-50, demikian keterangan perwakilan dari band dikutip dari Variety pada Sabtu.

Tak ada keterangan detil terkait penyebab kematian, namun dipastikan Hawkins sedang mempersiapkan penampilannya di Bogota, Colombia pada Jumat malam.

"Keluarga Foo Fighters hancur dengan kehilangan tragis yang terlalu dini dari orang yang kami cintai Taylor Hawkins. Semangat musikal dan tawanya akan abadi bersama kami. Hati kami tertuju untuk istri, anak, dan keluarganya, dan kami meminta (penggemar) untuk menghormati privasi mereka dalam situasi sulit yang tak terbayangkan ini," tulis Foo Fighters dalam unggahan media sosial dikutip Jumat.

Hawkins yang merupakan elemen kunci dari suara dan citra Foo Fighters, telah meninggalkan seorang istri bernama Alison dan tiga orang anak.

Sebelum bergabung dengan Foo Fighters, Hawkins sempat menjadi drummer Alanis Morissette pada 1995 hingga 1997.

Baca juga: Foo Fighters rilis film dokumenter saat konser pandemi

Dia disebut sebagai seorang drummer yang imajinatif dan rock-solid, ia memiliki tugas bermain drum yang tampaknya tanpa pamrih di belakang vokalis gitaris Foo Fighters Dave Grohl, yang merupakan salah satu drummer terhebat dalam sejarah rock.

Hawkins mengisi peran itu dengan penuh percaya diri, membawa gayanya sendiri yang keras, dan mengisi suara rock tanpa mencoba meniru Grohl.

Dia juga seorang penyanyi yang handal dan sering turut mengisi suara selama konser dan kerap menggarap versi cover (seperti kolaborasi pada 2008 dengan Led Zeppelin Jimmy Page dan John Paul Jones, saat Grohl berganti peran dengannya dan menjadi drummer). Dia juga menulis banyak lagu untuk band itu.

Lahir dengan nama Oliver Taylor Hawkins di Fort Worth, Texas, pada tahun 1972 keluarga Hawkins pindah ke Laguna Beach, California ketika dia berusia empat tahun dan dia dibesarkan di sana. Setelah bermain dengan beberapa band saat remaja, ia menjadi drummer penyanyi rock Sass Jordan, kemudian bergabung dengan Morissette dalam tur album “Jagged Little Pill” di tahun 1995. Hawkins bermain dengan Morissette hingga Maret 1997.

Hawkins telah menjadi anggota band Foo Fighters dan berpartisipasi dalam delapan album studio, yang terbaru adalah “Medicine at Midnight” yang dinominasikan Grammy pada 2021. Hawkins juga teragabung dalam ratusan konser Foo Fighters dan banyak proyek sampingan yang dipimpin Grohl. Salah satu proyek yang terkenal adalah aksi parodi sebagai bentuk penghormatan terhadap grup musik Bee Gees.

Hawkins menderita overdosis heroin pada tahun 2001 dan koma selama dua minggu, meskipun dia menganggapnya sebagai kecelakaan dan mengatakan kepada media massa bahwa dia "banyak berpesta" tetapi tidak kecanduan.

Pada tahun 2006, Hawkins merilis LP self-titled dengan proyek sampingannya, Taylor Hawkins and Coattail Riders. Dia juga pernah bekerja dengan Coheed dan Cambria, gitaris Guns N’ Roses Slash, album solo pertama mantan bassis Jane’s Addiction Eric Avery, proyek sampingan rekan satu band Foo Fighters Chris Shiflett, Jackson United dan album solo gitaris Queen Brian May tahun 1998, “Another World.”

Foo Fighters dijadwalkan tampil di Festival Lollapalooza di Brasil pada hari Minggu (27/3) dan di Grammy Awards pada 3 April. Band ini juga memiliki sejumlah jadwal tur di wilayah Amerika Utara, Eropa, Australia dan Selandia Baru yang dijadwalkan hingga Desember.

Baca juga: Belajar drum bareng Taylor Hawkins "Foo Fighters" lewat Instagram

Baca juga: Alasan Foo Fighters batal tampil di F1 Abu Dhabi kemarin

Baca juga: Kasus COVID-19 dikhawatirkan melonjak usai Festival Musik Lollapalooza

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022