"Di pagi ini terekam sebanyak 16 kali gempa vulkanik dalam. Memang ada peningkatan kegempaan dari biasanya," ujar staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Yudi, di Tomohon, Rabu.
Di periode waktu ini, pos pengamatan Gunung Lokon mencatat terjadi 16 kali gempa vulkanik dalam (VA) dengan amplitudo 7-45 milimeter, lama gempa 3-12,5 detik.
Sedangkan gempa vulkanik dangkal (VB) terjadi sebanyak 12 kali dengan amplitudo 3-7 milimeter dengan lama gempa 3-7,5 detik. Gempa embusan terjadi sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3-45 milimeter, lama gempa 30-120 detik.
24 jam sehari sebelumnya, Selasa (4/10) tercatat sebanyak tiga kali gempa tektonik, dan dua kali gempa tektonik jauh. Sedangan gempa vulkanik dalam terekam sebanyak dua kali dan gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak 20 kali. Gempa embusan mendominasi kegempaan di mana tercatat sebanyak 26 kali.
"Ini mengartikan suplai energi dari dalam masih terus terjadi. Namun kami belum bisa memastikan bagaimana perkembangan ke depannya," kata Yudi.
Sementara itu dikatakan kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, di Kakaskasen, Farid Ruskansda Bina, mereka sementara mengevaluasi kegempaan yang terjadi di kawah Tompaluan, Gunung Lokon 18 jam ke depan.
"Yang pasti terjadi peningkatan kegempaan vulkanik dalam dan vulkanik dangkal. Memang terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitudo maksimum," jelasnya.
Dia juga mengatakan, bila aktivitas kegempaan terus meningkat potensi terjadinya letusan memungkinkan.
"Letusan memungkinkan terjadi. Tapi kita tidak bisa pastikan kapan terjadinya," kata Farid.
Namun kata Farid, terpenting adalah bagaimana warga mematuhi radius bahaya Gunung Lokon yakni tidak melakukan aktivitas di 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011