"Studi kelayakan sudah selesai. Indonesia sangat berpotensi bagi Midea untuk memiliki industri manufaktur di sini," kata Presdir PT Midea Electronics Indonesia, Jino Sugianto, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Midea berniat membangun industri elektronik secara utuh di Indonesia, bukan sekedar perakitan. Oleh karena itu, pihaknya menunggu kesiapan para pemasok komponen elektronik di dalam negeri.
"Ada satu komponen yang pemasoknya juga memasok untuk industri elektronik lainnya di Indonesia. Apakah pemasok itu punya kapasitas bila Midea investasi di sini," ujar Jino.
Midea, lanjut dia, berencana menjadikan Indonesia basis ekspor untuk wilayah ASEAN dan Australia. Hal itu, kata dia, penting untuk mencapai skala ekonomi produksi agar bisa bersaing. "Investasi yang dibutuhkan cukup besar," katanya tanpa menyebut angka.
Namun diakui Jino, di samping kesiapan pemasok komponen, pihaknya juga masih mempelajari kemampuan infrastruktur pelabuhan di Indonesia untuk melayani arus ekspor.
"Hal-hal itu jadi pertimbangan, apakah investasi dilakukan sesegera mungkin atau ditunda," ujar Jino.
Secara keseluruhan, lanjut dia, Indonesia memiliki pasar elektronik yang besar yang menarik bagi investor. Berdasarkan proyeksi Electronics Marketer Club (EMC) -- yang beranggotakan produsen dan pelaku bisnis elektronik di Indonesia -- pasar elektronik domestik mencapai Rp33,2 triliun sampai akhir tahun ini atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2010.
"Industri barang konsumsi termasuk elektronik, biasanya tumbuh tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi yang tahun diperkirakan mencapai 6,5 persen," ujarnya. (R016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011