Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan mengklaim memiliki stok vaksin booster (penguat) yang melimpah untuk kebutuhan menghadapi liburan mudik Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Kesiapan Dinas Kesehatan untuk vaksin booster siap, kita malah sangat berlebihan sekarang persediaan stok vaksin booster,"ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat di Makassar, Jumat menanggapi kewajiban vaksin booster bagi pemudik lebaran.
Mengenai gerai vaksin di berbagai terminal maupun pelabuhan saat mudik lebaran, menurut Arman, hal itu belum difikirkan sebab saat ini masyarakat bisa mengakses layanan vaksinasi melalui tujuh Rumah Sakit milik pemerintah provinsi serta seluruh puskesmas.
Bukan itu saja, lanjut Arman, saat ini, sejumlah pihak seperti swasta maupun organisasi ikut melakukan vaksinasi mulai dari vaksinasi COVID-19 dosis satu, dosis dua hingga booster sehingga pelaksanaannya terus dimaksimalkan.
"Jadi masyarakat bisa memilih lokasi gerai sebelum dia melakukan mudik, karena kalau untuk tempat itu kita butuh persiapan. Jika dilakukan sementara cakupannya rendah, kan mubazir juga. Mending kita siapkan gerai di rumah sakit,"ujarnya.
Arman mengatakan, rumah sakit dan puskesmas dinilai memiliki jaminan keamanan vaksin lebih bagus, sebab suhunya tetap aman dan terjaga dibanding membuka gerai di luar rumah sakit yang berpotensi suhu vaksin tidak teratur.
"Kalau kita kejar jumlah sedikit saja, mending kita sampaikan ke masyarakat bahwa ada gerai-gerainya kalau mau mudik," ujarnya.
Pada perkembangannya, kata Direktur Utama RSKD Dadi Makassar, pihak Dinkes Sulsel juga akan melibatkan vaksinator keliling jika antusiasme masyarakat dinilai tinggi menjelang mudik lebaran dan mengakibatkan antrian panjang.
Vaksinator ini akan difasilitasi untuk menuju ke lokasi tertentu guna memudahkan akses masyarakat memperoleh vaksin.
"Tapi kan kita belum lihat, dari anjuran vaksin bagi yang mau mudik mulai keluar. Sampai saat ini kan biasa-biasa saja. Apalagi kebijakan mau bawa petugas keluar, semua butuh anggaran. Jadi kita lihat saja perkembangannya," kata dr Arman.
Arman menegaskan, saat ini di Indonesia maupun Provinsi Sulawesi Selatan memiliki stok vaksin yang cukup besar untuk bisa melayani kebutuhan vaksinasi kepada masyarakat.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Muhsidin
Copyright © ANTARA 2022