Makassar (ANTARA) - Sulawesi Selatan memiliki potensi digitalisasi yang besar, tercatat transaksi pembayaran digital Sulsel pada triwulan IV-2021 menunjukkan tren yang meningkat, baik transaksi kartu kredit, uang elektronik, maupun e-commerce.
"Itu dibuktikan oleh total nominal transaksi uang elektronik triwulan IV-2021 sebesar Rp1,7 triliun dan e-commerce sebesar Rp1,8 triliun menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sulsel Iman Causa Karana di Makassar, Jumat, menanggapi perkembangan digitalisasi di sektor keuangan.
Menurut dia, adanya kemudahan transaksi telah memicu penerapan sistem keuangan yang mengarah digitalisasi finansial.
Kondisi ini menjadi salah satu indikator adanya perubahan perilaku transaksi masyarakat dari tunai ke nontunai.
Baca juga: BI catat transaksi digital banking Rp3.877,3 triliun hingga November
Dikatakannya, berdasarkan lapangan usaha pendukung, kinerja sektor informasi dan telekomunikasi di Sulsel diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan transaksi e-commerce serta perkembangan digitalisasi di sektor kesehatan, transportasi, dan sistem pembayaran.
Pangsa sektor informasi dan komunikasi terhadap keseluruhan PDRB Sulsel, lanjut dia, juga cukup tinggi, yakni sekitar 8 persen atau berada di posisi ke-5 sektor minyak, perdagangan, industri, dan konstruksi.
Kepala BI Sulsel menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan dunia, membawa ketidakpastian, dan berdampak pada perekonomian.
Baca juga: BI: Jumlah pengguna QRIS capai 12 juta merchant
Oleh karena itu, transformasi digital diharapkan bisa meningkatkan inklusivitas, efisiensi, dan transparansi, sehingga bisa mendukung momentum pemulihan ekonomi.
BI Sulsel juga bersinergi dalam rangka mendorong terciptanya transformasi digital. Beberapa program kerja yang telah dilaksanakan antara lain percepatan dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui Tim Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Daerah (Tp2DD), Sistem pembayaran dengan menggunakan berbagai kanal pembayaran (penggunaan QRIS).
Termasuk elektronifikasi pembayaran moda transportasi, digitalisasi UMKM, hingga transformasi penyaluran bansos menjadi nontunai. Berbagai upaya transformasi digital semacam ini terus membutuhkan dukungan semua pihak.
Baca juga: BI perkirakan transaksi e-commerce 2022 melonjak capai Rp530 triliun
Baca juga: BI terus perluas penggunaan QRIS di pasar dan pusat perbelanjaan
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022