Air suci tersebut kemudian diarak dan disemayamkan di Balai Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir,"

Sleman (ANTARA News) - Masyarakat Dusun Tengahan, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali akan menggelar Upacara Adat "Tunggul Wulung", Jumat 7 Oktober 2011.

"Prosesi Upacara Adat `Tunggul Wulung` diawali pada pukul 14.30 WIB dengan kirab prajurit dan pusaka dari Balai Desa Sendangagung, Minggir menuju rumah juru kunci Makam Ki Ageng Tunggul Wulung sejauh kurang lebih dua kilometer," kata Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Wasita, Selasa.

Menurut dia rangkaian Upacara Adat "Tunggul Wulung" mulai digelar sehari sebelumnya yakni pada Kamis 6 Juli 2011 pukul 20.00 WIB dengan pagelaran "uyon-uyon" dari warga masyarakat setempat, dilanjutkan dengan kirab pengambilan air suci dari Sendang Beji.

"Air suci tersebut kemudian diarak dan disemayamkan di Balai Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir," kata Wasita.

Ia mengatakan, pada Jumat 7 Oktober pukul 13.00 WIB dilakukan persiapan upacara adat, yaitu prajurit melakukan pamitan kepada juru kunci menuju ke Balai Desa Sendangagung untuk mengambil air suci yang akan dikirab.

"Kirab akan dimulai dari Balai Desa Sendangagung menuju rumah juru kunci dilanjutkan ke petilasan Ki Ageng Tunggul Wulung. Selesai ritual kemudian dilanjutkan dengan seni tayub `Sontet Kawilujengan`," katanya.

Wasita mengatakan, pada malam harinya dilaksanakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon "Sri Mulih" oleh dalang Ki Sucipto Bawono.

"Upacara Adat Tunggul Wulung dilatarbelakangi legenda Ki Ageng Tunggul Wulung pada waktu Kerajaan Majapahit mengalami masa surut," kata Wasita.
(V001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011