Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak seluruh kepala desa (kades) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, untuk bersama-sama mengembangkan potensi alam yang ada di daerahnya demi meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Menuru Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, langkah yang dapat ditempuh para kades untuk mengimplementasikan imbauan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia setempat untuk mengelola sumber daya alam di Pulau Bawean.

”Untuk mengubah keadaan, harus dimulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Warga Bawean harus dibuat pintar untuk bisa mengelola sumber daya yang ada di sini,” ujarnya saat bertemu dengan para kades di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Kamis (24/3).

Selama ini, Gus Jazil memandang sebagian besar masyarakat Bawean lebih memilih untuk merantau karena mereka tidak bisa mengoptimalkan potensi alam atau kekuatan yang ada di Pulau Bawean.

Oleh karena itu, ujarnya melanjutkan, sudah sepatutnya, para kades meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bawean agar mereka mampu mengoptimalkan potensi alam yang dimiliki wilayahnya.

Baca juga: Bamsoet ingatkan pentingnya merawat Indonesia
Baca juga: Muzani fasilitasi pemenuhan hak tanah bagi eks kombatan GAM
Baca juga: Wakil Ketua MPR harap kinerja menteri tak terpengaruh isu "reshuffle"

"Selama para kades belum bisa mengubah pola pikir masyarakat agar bisa bertumpu pada potensi Bawean, maka tradisi masyarakat yang merantau itu akan terus terjadi. Bawean itu istimewa, pulaunya indah, keramat, islami, dan punya nilai-nilai luhur yang kuat,” ujar Gus Jazil.

Selanjutnya, Gus Jazil menyampaikan beberapa potensi alam yang dimiliki Pulau Bawean. Pertama, kata dia, adalah keberadaan ikan yang melimpah. Namun, dia menilai ikan yang berlimpah itu justru diambil oleh nelayan-nelayan di luar Pulau Bawean.

”Masyarakat hidup di kanan dan kiri ikan, tetapi tidak ada tradisi nelayan. Nelayan Bawean nelayan tradisional semua. Potensi laut Bawean justru diambil oleh nelayan-nelayan dari luar daerah, seperti Lamongan dan Tuban yang kalau pergi mencari ikan bisa sampai 15 hari baru pulang, sedangkan Nelayan Bawean lima jam sudah pulang,” tutur Gus Jazil yang juga merupakan putra asli asal Pulau Bawean.

Meskipun begitu, Wakil Ketua MPR ini mengatakan ada sebagian masyarakat Bawean yang sudah berhasil membudidayakan udang.

Dengan demikian, dia berharap, ke depannya, keberhasilan budi daya udang tersebut bisa ditularkan kepada masyarakat lainnya sehingga Pulau Bawean dapat menjadi produsen udang unggulan.

Kemudian Gus Jazil pun menyoroti pembangunan fisik di Pulau Bawean yang lambat. Untuk mengatasi hal itu, ia mengatakan membutuhkan masukan dari para kepala desa di Bawean.

Gus Jazil juga berharap dalam waktu dekat infrastruktur jalan di Bawean bisa lebih baik. Ia mengatakan, dirinya sudah menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengupayakan infrastruktur jalan lingkar Bawean bisa segera dibangun lebih baik.

”Saat ini, Pak Menteri PUPR sudah menerjunkan timnya untuk menyurvei kondisi lapangan. Semoga tidak lama lagi jalan-jalan di Bawean sudah mulus,” tuturnya.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022