Padang (ANTARA News) - Polres Kabupaten Solok, Sumatera Barat telah melakukan pemeriksaan terhadap Istri Beni Asra yang diduga ikut terlibat jaringan teroris bom bunuh diri yang terjadi di daerah Solo dan Cirebon.

"Istri Beni Asra bernama Upik Nurul warga Cirobon saat ini telah diperiksa Tim Penyidik Polres Kabupaten Solok," kata Kaporles Kabupaten Solok, AKBP.Luthfi Martadian saat dihubungi dari Padang, Selasa.

Menurutnya, istri Beni Asra diperiksa tim penyidik Satuan Reserse riminal (Sat.Reskrim) Polres Kabupaten Solok statusnya hanya sebagai saksi saja.

"Untuk sementara, kita belum melakukan penahanan terhadap istri Beni Asra terduga teroris tersebut," katanya.

Dia menambahkan, sejuah ini, kita juga belum memeriksa kedua orang tua Beni, serta pamannya, yang diperiksa tim penyidik Sat.Reskrim Polres baru istrinya.

"Ini untuk pertama kalinya tim penyidik Polres Kabupaten Solok melakuan pemeriksaan terhadap istri Beni Asra," katanya.

Dia mengatakan, Detasemen Khusus 88 Anti teror, penjinak bom dan Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS), Gegana Polda Sumbar di serta bantu Polres Kabupaten Soloktelah telah menggeledah rumah orang tua Beni Asra, pada Senin (3/10) sekitar pukul 10.30 WIB

"Penggeledahan rumah orang tua Beni Asra tersebut berlangsung selama 3 jam," katanya.

Menurutnya, saat dilakukan penggeledahan di rumah orang tua Beni Asra, disaksikan langsung oleh Wali Jorong serta Wali Nagari setempat.

Barang bukti yang ditemukan saat digeledah yakni majalah, dokumen, Sim Card yang dimiliki oleh Beni serta seluruh keluarganya, dan sejumlah foto

"Densus 88 tidak menemukan rakitan bom yang diduga dibuat Beni Asra, di dalam maupun di halaman rumah," kata Luthfi Martadian.

Dia menambahkan, dokumen yang sangat peting dimiliki Beni Asra, diduga telah dihilangkan oleh istrinya setelah dilakukan penangkapan.

"Barang bukti yang ditemukan dalam rumah orang tua Beni Asra tersebut langsung dibawa Densus 88 ke Jakarta untuk dilakukan penyelidikan," katanya.

Beni Asra (26), salah seorang warga Nagari Koto Sani ditangkap oleh Densus 88 di wilayah hukum Polresta Solok pada Jumat (30/9) sekitar pukul 12.00 WIB siang.

Tertangkapnya tersangka dugaan teroris ketika hendak melaksanakan Shalat Jum`at di masjid yang ada di nagari tersebut.

Beni diduga merupakan anggota jaringan teroris yang beraksi di Cirebon adalah warga asli Nagari Koto Sani. Selama ini dia berada di Cirebon dan baru pulang kampung beberapa waktu lalu.

Polri sebelumnya menetapkan enam buronan bom di Solo dan Cirebon, dimana salah satunya adalah Beni, sedangkan tiga diantaranya berinisial H, Y, UL dan H. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011