Jakarta (ANTARA News) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX (Persero) memperkirakan laba bersih dapat mencapai Rp300 miliar hingga akhir 2011 dari perolehan tahun lalu yang hanya Rp157 miliar.
"Untuk laba bersih per Juli 2011 sudah mencapai Rp158 miliar. Keyakinan ini ditopang oleh volume produksi dan penjualan karet yang terus meningkat," kata Direktur Utama PTPN IX, S. Hartoyo, di Jakarta, Senin.
Hartoyo mengatakan laba itu diperoleh dari volume penjualan karet dan harga karet dunia yang terus meningkat.
Kondisi ini tentunya menguntungkan bagi komoditas karet.
Diperkirakan harga karet di pasar dunia pada 2011 mencapai 4 dolar AS per kilogram dan bahkan diperkirakan akan naik menjadi 6 dolar per kilogram.
"Kami optimistis kinerja akhir tahun ini mampu memenuhi target itu karena harga karet di pasaran dunia naik," ungkapnya ketika ditemui di kantor perwakilan PTPN IX di Jakarta.
Selain itu, perseroan juga menargetkan pendapatan akhir tahun ini sebesar Rp1,7 triliun dan laba Rp155 miliar dengan kontribusi penjualan karet mencapai 85 persen dan sisanya adalah komoditas lainnya.
Hingga periode April lalu, laba yang sudah dibukukan perseroan senilai Rp29 miliar.
"Harga karet sekarang masih pada posisi 4,38 dolar per kilogram dan harga ini dianggap tetap aman. Itu masih dalam `range` asumsi kami. Jadi, tidak akan ada revisi terhadap RKAP 2011," ujarnya.
Hartoyo menambahkan bahwa PTPN IX juga berencana mengakuisisi lahan perkebunan karet di Sumatera dan Kalimantan. Saat ini pihaknya bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor untuk melakukan riset dan analisia lahan yang bisa digarap.
Pada kesempatan yang sama, Hartoyo juga menjelaskan bahwa perseroan telah menyiapkan dana hingga Rp1,5 triliun untuk melakukan ekspansi usaha, seiring dengan semakin menyempitnya lahan perseroan di Pulau Jawa, khususnya untuk perkebunan karet.
"Di Sumatera, kita bidik di Jambi, sementara di Kalimantan terdapat di Kaltim, Kalteng, Kalbar. Kalimantan masih sangat luas lahannya untuk perkebunan karet," tuturnya.
Hartoyo optimistis prospek perkaretan Indonesia di masa mendatang cukup cerah. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa terdapat pertanaman karet yang luas, masih tersedianya lahan untuk pertanaman baru serta adanya kecenderungan terus meningkatnya permintaan dan harga karet di pasar dunia. (IAZ/TRT/A027)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011