Sesditjenpas: Donor darah momentum untuk saling bantu sesama

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Heni Yuwono mengatakan bahwa kegiatan donor darah yang dilakukan jajaran pemasyarakatan itu merupakan momentum untuk saling bantu sesama.

"Ini juga momentum menyalurkan rasa kepedulian kita terhadap sesama. Dengan memberikan sedikit darah yang kita miliki maka bisa menyelamatkan nyawa saudara kita di luar sana," kata Sesditjenpas Kemenkumham Heni Yuwono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal itu ia sampaikan dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-58 dimana jajaran pemasyarakatan di Indonesia menggelar donor darah secara serentak.

Ia mengatakan aksi kemanusiaan itu tidak hanya membantu orang yang membutuhkan darah. Akan tetapi, hal tersebut juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor di antaranya meningkatkan produksi sel darah, memperlancar peredaran darah, terjaganya kesehatan jantung, hingga mencegah penyakit stroke.

"Di samping itu, donor darah disebut juga dapat meningkatkan kesehatan mental," kata dia.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang manfaat dan pentingnya donor darah, diharapkan tidak ada lagi kekurangan kantong-kantong darah untuk kebutuhan kemanusiaan.

Pada kesempatan itu, Heni menyampaikan terima kasih kepada para pendonor yang telah bersedia menyumbangkan darahnya untuk orang yang betul-betul membutuhkan.

Donor darah tersebut diikuti oleh divisi pemasyarakatan maupun unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan yakni lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan negara (rutan), lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) hingga rumah penyimpanan benda sitaan negara (Rupbasan).

Para pendonor berasal dari pegawai Ditjenpas, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjenpas, Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (Pipas), dan perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta serta perwakilan UPT Pemasyarakatan wilayah Jakarta.