Nairobi (ANTARA News) - Dua prajurit Angkatan Laut Kenya hilang setelah kapal mereka terbalik ketika mengejar orang-orang bersenjata Somalia yang menculik seorang wanita Prancis dari sebuah tempat peristirahatan di Kenya, kata seorang pejabat, Minggu.

Kapal yang membawa delapan pelaut terbalik ketika pasukan Kenya itu memburu orang-orang yang menculik Marie Dedieu (66), yang dibawa ke Somalia yang dilanda perang, kata Komisaris Daerah Lamu Stephen Ikua.

"Pencarian terhadap kedua personel angkatan laut itu masih dilakukan, mereka hilang setelah kapal mereka terbalik," katanya, dengan menambahkan bahwa keenam orang lain telah diselamatkan.

Kenya mengatakan, pasukannya melakukan pengejaran dengan mengerahkan sebuah helikopter dan sejumlah kapal penjaga pantai untuk menangkap penculik yang pergi dengan kapal motor cepat dari tempat peristirahatan Lamu menuju Ras Kamboni di Somalia selatan setelah penculikan Sabtu pagi itu.

Sejumlah pejabat Kenya mencurigai gerilyawan Al-Shabaab Somalia yang terkait dengan Al-Qaida mendalangi penculikan tersebut.

Rumah Dedieu terletak di seberang danau sempit dari Shela, sebuah kota di pulau Lamu yang terkenal karena menjadi tempat kaum kaya dan kondang, termasuk Putri Caroline dari Monako yang memiliki properti sendiri di sana.

Satu sumber diplomatik menyebut rumah Dedieu "relatif sederhana" dan mengatakan, bangunan itu terletak hanya beberapa meter dari laut.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama empat tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu.

Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010.

Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.

Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibukota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang.

Pemboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pemboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al-Qaida.

Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al-Qaida pimpinan Osama bin Laden.

Milisi garis Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintah Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan ofensif mematikan pada Mei tahun lalu.

Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi pro-pemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai.

Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011