"Hingga kloter III malam ini, sudah ada tiga calon haji yang kita rujuk ke dokter spesialis karena bermasalah pada kesehatannya," kata Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jabar, Zamhir Setiawan, di Bekasi, Minggu malam.
Menurut dia, sebanyak dua calon disinyalir mengalami gangguan kesehatan pada paru-paru. Sementara satu lainnya diduga hamil.
"Ketiganya kami rujuk ke rumah sakit karena masuk dalam kategori risiko tinggi jika harus meneruskan berangkat ke Arab Saudi," katanya.
Calon haji yang dideteksi hamil berasal dari kloter III dari Kabupaten Ciamis yang tiba di asrama pada Minggu (2/10) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Kehamilan itu kita ketahui saat yang bersangkutan menjalani pemeriksaan cairan urine di aula Musdalifah," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksan dokter spesialis, kata dia, ketiganya dinyatakan aman untuk menjalani aktivitas haji di Arab Saudi. Namun dengan catatan wajib mengonsumsi obat yang disediakan.
"Setelah menjalani proses pemeriksaan, ternyata dua calon haji yang bermasalah dengan paru-paru dan kami khawatirkan TBC dinyatakan negatif," katanya.
Sementara yang hamil, kata dia, dinyatakan aman karena usia janinnya baru mencapai 17 minggu. Usia itu masih dalam kategori aman. Janin yang rawan berada di bawah usia 15 minggu dan di atas 28 minggu.
Dikatakan Zamhir, sekitar 300 dari 1.332 calon haji yang tiba di embarkasi masuk dalam kategori berisiko tinggi akibat faktor usia. Sehingga membutuhkan penanganan lebih selama berada di Arab Saudi.
"Para calon haji yang tiba di embarkasi telah kita bekali paket obat-obatan ringan berisi parasetamol, masker, oralit, buku panduan, plester, dan kapas untuk penanganan awal bila terjadi gangguan kesehatan," demikian Zamhir. (AFR/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011