Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan transformasi digital dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dan sistem informasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam mengelola perhutanan sosial.
"(Masyarakat yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan) dia harus diajarkan teknologi informasi, antara lain bagaimana dia bisa menggunakan sistem yang dibangun yang mana kalau dia jualan bisa langsung di online (dalam jaringan)," kata Bambang dalam Seminar Nasional "Transformasi Digital Mendukung Inovasi Kehutanan 4.0 untuk Ekonomi Hijau dan Penyelamatan Bumi"di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Kamis.
Dengan memanfaatkan teknologi digital dan sistem informasi yang berkembang saat ini, diharapkan hasil dari perhutanan sosial dapat dipasarkan secara luas melalui perdagangan online oleh masyarakat demi pemenuhan kebutuhan ekonominya sehari-hari.
Dengan demikian, hutan tidak hanya bisa lestari atau berkelanjutan, tapi masyarakat bisa makin sejahtera, dan pemulihan ekonomi melalui usaha menjual hasil hutan, terutama nonkayu, seperti madu bisa menghasilkan pendapatan yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
KLHK bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait lain dalam memberikan pelatihan, pendampingan dan pendidikan untuk mendorong literasi teknologi bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan, sehingga masyarakat melek teknologi untuk mampu menjalankan usaha dalam jaringan.
Jika mereka sudah memahami operasional perdagangan dalam jaringan (e-commerce), diharapkan produk dapat dipromosikan dan dipasarkan secara meluas, dan jumlah konsumen yang meminati produk masyarakat tersebut akan semakin bertambah dan bisa datang dari mana saja.
Bambang juga mendorong semua pihak untuk terus melakukan berbagai upaya untuk pengelolaan hutan berkelanjutan dengan mempertimbangkan fungsi kelangsungan hidup, produktivitas, dan kesejahteraan.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022