Pertemuan itu mungkin terjadi setelah pertemuan puncak antara Presiden AS Barack Obama dan timpalannya dari Korea Selatan, Lee Myung-Bak, di Washington pada 13 Oktober, kata seorang pejabat pemerintah yang tak disebutkan namanya di Seoul pada kantor berita Yonhap, lapor AFP.
Bulan lalu kepala utusan nuklir untuk Korea Utara dan Selatan telah bertemu di Beijing untuk pembicaraan mengenai bagaimana menghidupkan kembali pembicaraan enam-negara yang telah lama terhenti mengenai program nuklir Utara.
Pembicaraan antar-Korea itu terjadi setelah pertemuan antara kedua pihak di Bali pada Juli lalu yang diikuti dengan pembicaraan AS-Korea Utara di New York.
Utara meninggalkan forum enam-negara pada April 2009, sebulan sebelum melakukan uji coba nuklir kedua yang menimbulkan kecaman seluruh dunia dan sanksi baru AS.
Sekarang semua pihak mengatakan mereka ingin memulai pembicaraan lagi, khususnya setelah pengungkapan Pyongyang pada November tahun lalu mengenai program pengayaan uranium yang dapat memberi mereka jalan kedua untuk membuat bom atom.
Pyongyang telah berulang kali menyerukan pembicaraan dengan tanpa syarat. Tapi Korea Selatan dan AS mengatakan Korea Utara harus menunjukkan negara itu serius perihal pelepasan arsenal nuklirnya sebagai imbalan bagi keuntungan ekonomi, diplomatik dan keamanan.
Mereka ingin Utara, sebelum pembiraan itu dimulai lagi, menghentikan program pengayaan uraniumnya, menerima kembali inspektur nuklir PBB dan mengumumkan moratorium dalam uji coba rudal dan nuklir, menurut laporan-laporan media. (S008/M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011