Saat ditanya mengenai rencana reshuffle (perombakan) kabinet, Achsanul mengatakan menteri ekonomi harus mempunyai kapabilitas, keahlian dan terbukti memiliki visi ke depan yang dapat direalisasikan.
"Bidang ini sensitif karena menyangkut kebijakan dan dunia usaha," katanya lagi.
Menteri bidang ekonomi meliputi Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian
Achsanul enggan menyebut kriteria menteri yang harus diganti dengan hanya mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mempunyai kriteria-kriteria tersebut serta data kinerja menteri-menterinya.
"Waktu dua tahun cukup (untuk) evaluasi menteri yang tidak sukses," katanya.
Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto mengingatkan Presiden Yudhoyono akan kepentingan-kepentingan politik sesaat yang menunggangi perombakan kabinet yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Achsanul enggan menyebut kriteria menteri yang harus diganti dengan hanya mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mempunyai kriteria-kriteria tersebut serta data kinerja menteri-menterinya.
"Waktu dua tahun cukup (untuk) evaluasi menteri yang tidak sukses," katanya.
Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto mengingatkan Presiden Yudhoyono akan kepentingan-kepentingan politik sesaat yang menunggangi perombakan kabinet yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Reshuffle menurut Airlangga semestinya mempertimbangkan prestasi dan kinerja menteri.
Berkaitan dengan ini, Airlangga menilai salah satu yang memiliki kinerja positif adalah Menteri BUMN. "Kinerja BUMN bukan persoalan memuaskan atau tidak, tetapi peran BUMN dalam pengembangan PDB," katanya.
Total aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini mencapai Rp2.500 triliun atau 40 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun 2011 sebesar Rp7.000 triliun.(*)
U002/M027
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011