Jika kepemimpinan diserahkan kepada orang yang dididik hanya soal kemampuan otak dan tidak diimbangi dengan watak dan akhlak, bangsa ini akan semakin terpuruk"
Pati, Jawa Tengah (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengharapkan alumni pesantren mengisi pos-pos kepemimpinan, untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan karena metode pendidikan di pesantren tidak hanya fokus pada kemampuan otak, tapi juga watak manusia.

Dia mengatakan seorang yang tidak mempunyai watak yang kuat, ketika masuk jabatan publik, akan mudah tergoda untuk menyalahgunakan kedudukannya demi kepentingan pribadi atau kelompoknya.

"Jika kepemimpinan diserahkan kepada orang yang dididik hanya soal kemampuan otak dan tidak diimbangi dengan watak dan akhlak, bangsa ini akan semakin terpuruk," ujarnya paada HUT ke-62 Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dan Haul ke-33 Kiai Suyuti Abdul Qodir di Ponpes Raudlatul Ulum di Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Minggu. 

Hal tersebut diperparah oleh rusaknya intelektual karena terlalu cinta pada harta dan kedudukan sehingga korupsi dan kejahatan terjadi di mana-mana, sedangkan aparat yang ingin menegakkan hukum pun dilawan para penjahat ini.

"Pesantren diharapkan menjadi tempat mengingatkan kita untuk mengingat kembali ajaran rasul yang selama ini menjadi teladan bagi umat Islam karena sifat kepemimpinannya yang tegas dalam pemerintahan," ujarnya.

(*)

KR-AN/Z002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011