Semarang (ANTARA News) - PT Merpati Nusantara Airlines menargetkan pendapatan semua rute penerbangan dari Semarang bisa mencapai Rp5 miliar per bulan, termasuk pendapatan untuk rute Semarang-Surabaya yang baru dibuka pada awal Agustus 2011.

"Saat ini pendapatan untuk semua rute penerbangan Semarang-Bandung, Semarang-Sampit, dan Semarang-Surabaya masih berkisar Rp2 miliar hingga Rp3 miliar per bulan dan kami menargetkan ke depan bisa Rp5 miliar hingga Rp6 miliar per bulan," kata Vice President Commercial Strategy Business Unit MA-60 PT Merpati Nusantara Airlines, Rachmad Arif Binantoro, dalam acara Field Trip Merpati Airlines, di Surabaya, Minggu.

Pascakecelakaan di Teluk Kaimana, Papua Barat, berdampak politik karena muncul kontroversi pembelian pesawat M-60 buatan China yang sebagian terbuat dari kayu, menjadi salah satu penyebab penurunan pendapatan PT Merpati Nusantara Airlines.

Rachmad mengakui bahwa penurunan pendapatan tersebut karena masyarakat masih takut. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa pesawat Modern Ark (MA)-60 (jumlah kapasitas) mesinnya adalah PW-127 J Turbo buatan Kanada, baling-baling: 247 F-3 (Amerika), sistem avionic (Amerika dan Eropa), sedangkan badan pesawat (diadopsi dari pesawat tempur antonov buatan Rusia) dan sudah bersertifikat.

Ia mengatakan dari kualifikasi tersebut, menunjukkan bahwa PT Merpati Nusantara Airlines ingin memberikan jaminan keselamatan kepada para penumpang.

Dalam kesempatan sama instruktur flight safety Merpati Airlines, Kapten Wachid widyandana, menegaskan bahwa keselamatan adalah utama.

"Bisnis kami adalah `safety`, karena dengan `safety` orang akan `trust` dan setelah `trust`, orang baru akan naik," kata Wachid yang juga menjelaskan bahwa PT Merpati Airlines telah memiliki standar keselamatan di antaranya, adanya batasan jam terbang bagi para pilot.

Untuk menggenjot pendapatan rute Semarang-Surabaya tersebut, District Manager Semarang PT Merpati Nusantara Airlines, Lourens Haryandono, mengatakan salah satu cara yang akan ditempuh adalah dengan menerapkan promosi "buy one get two".

"Promosi `buy one get two` untuk rute Semarang-Surabaya pertengahan Oktober ini akan kami mulai lakukan hingga tiga hingga enam bulan ke depan, sehingga `load factor` bisa mencapai 90 persen," katanya.

Lourens menambahkan bahwa penggunaan MA-60 ini merupakan tahap awal, karena begitu Merpati Airlines mampu diterima pasar dengan baik, ke depan pesawat yang akan digunakan adalah jenis jet atau boing dengan kapasitas yang lebih besar.

"Kami yakin akan dapat pasar cukup baik untuk rute Semarang-Surabaya, karena permintaan masih tinggi," katanya.

Merpati Nusantara Airlines, pada tahun 1990-an merupakan pioner yang membuka rute Semarang-Surabaya. Penerbangan kemudian ditutup sementara setelah terjadi krisis dan setelah melihat potensi pasar yang masih bagus, pada awal Agustus 2011, PT Merpati Nusantara Airlines kembali membuka rute Semarang-Surabaya.

Rute Semarang-Surabaya, terdapat empat kali penerbangan dalam satu minggu yakni, Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
(U.N008/M028)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011