Rembang (ANTARA News) - Tiga bangunan toko beserta isinya milik tiga orang bersaudara di Desa Sedan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu sore, ludes terbakar.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, tiga toko yang bersebelahan tersebut milik tiga bersaudara Wahidi (toko bangunan), Hamdi (sembako), dan Khoiron (sembako), yang berada tidak jauh dari Pasar Sedan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai lebih dari satu miliar rupiah.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kejadian bermula saat seorang pengendara motor membeli bensin di toko bangunan milik Wahidi, sekitar pukul 14.30 WIB.
Karena sudah saling kenal, Wahidi membiarkan saja kenalannya itu menuangkan sendiri bensinnya. Korban tidak menyadari pembelinya itu masih asyik merokok saat tengah menuang bensin.
"Tiba-tiba, api tersulut dan membakar pipa paralon yang berada tak jauh dari tempat bensin itu," kata dia.
Api yang cepat mengganas membuat Wahidi tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya.
Sementara, warga yang mengetahui kejadian itu langsung berhambur membantu memadamkan api.
Namun, bukannya padam, api justru membesar dan merambat ke bangunan toko sembako milik Hamdi dan Khorion yang berada di sebelahnya.
Panik melihat api membesar, pemilik toko lain di sebelah sontak menyelamatkan barang dagangannya.
Aparat Polsek Sedan berinisiatif mengumpulkan barang dagangan yang dikeluarkan dari bangunan toko.
"Selain menghindari aksi pencurian, kami mengumpulkan barang dagangan agar jalanan lebih lengang, sehingga truk tangki air dan pemadam kebakaran leluasa masuk ke lokasi kebakaran," kata anggota Polsek Sedan, Aipda Muhammad Bari.
Sementara warga yang kesulitan memadamkan api, terpaksa memanfaatkan sisa air selokan untuk menjinakan si jago merah. Dua unit pemadam kebakaran dan tiga unit truk tangki air milik Pemkab Rembang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran itu.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kabupaten Rembang, Kusnin, menyebutkan, hingga pukul 17.00 WIB petugas masih berupaya memadamkan sisa api.
Selain jauh dari Kota Rembang, kata dia, lamanya proses pemadaman juga disebabkan ratusan warga yang memadati jalanan, sehingga menyulitkan akses petugas pemadam kebakaran dalam menjinakkan api.
(ANT-168/M028)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011