Jakarta (ANTARA) - Stasiun luar angkasa China mengadakan siaran langsung kelas kedua untuk para pelajar di Bumi pada Rabu (23/3) sore waktu setempat.
Para siswa dari tiga ruang kelas di seluruh China, antara lain di ruang kelas utama berada di Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, sementara ruang kelas lainnya berada di Lhasa (Daerah Otonom Tibet, China barat daya) dan Urumqi (Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut), mulai mengikuti kuliah yang dilakukan tiga awak Shenzhou-13 yaitu Zhai Zhigang, Wang Yaping dan Ye Guangfu pada pukul 15.40 waktu Beijing (pukul 14.40 WIB).
Wang, seperti dilansir Xinhua, Kamis (24/3), dibantu oleh dua awak lainnya, melakukan beberapa eksperimen ilmiah, seperti kristalisasi larutan lewat jenuh (supersaturated solution), demonstrasi jembatan cair (liquid bridge), pemisahan air dan minyak, serta melempar benda-benda dalam kondisi nol gravitasi yang memukau banyak siswa di Bumi.
Kuliah berdurasi 45 menit itu juga menampilkan pengenalan berbagai fasilitas sains antariksa dan sesi tanya jawab dengan para siswa secara real-time via panggilan video, menurut Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA).
Wang menggunakan sekantong larutan natrium asetat supersaturated untuk mendemonstrasikan proses kristalisasinya pada kondisi mikrogravitasi dalam eksperimen pertama yang dilakukan di kuliah itu.
Setelah ia memeras larutan dari kantong tersebut, larutan yang keluar berubah menjadi bola cair transparan yang melayang-layang di depan kamera. Lalu Wang menggunakan tongkat kecil yang dilapisi oleh inti kristal untuk menyentuh bola cair tersebut dan bola itu dengan cepat mengkristal.
"Ini terlihat seperti bola es, namun saat saya menyentuhnya, saya dapat merasakan kehangatan bola itu," kata Wang dalam kuliah tersebut.
Guru luar angkasa itu memaparkan bahwa kelarutan natrium asetat dalam air yang bersuhu lebih tinggi menjadi sangat tinggi, dan sangat mudah membentuk larutan lewat jenuh. Inti kristal dengan jumlah yang sangat sedikit saja dapat menyebabkan larutan natrium asetat mengkristal dan melepaskan banyak panas.
Eksperimen dalam kondisi mikrogravitasi lainnya menunjukkan cara memisahkan minyak dari air di luar angkasa. Wang menyiapkan satu botol kecil berisi minyak dan air, yang telah terpisah sedari awal, sementara para siswa di Bumi juga menyiapkan hal yang sama, sehingga memungkinkan mereka untuk juga mengikuti percobaan itu.
Semua guru dan siswa mengocok botol-botol itu agar minyak dan airnya tercampur. Para siswa menemukan bahwa campuran mereka berangsur-angsur terpisah menjadi minyak dan air kembali, namun cairan di luar angkasa tetap tercampur.
Ketika Wang bertanya bagaimana cara memisahkan air dan minyak di luar angkasa, seorang siswa dari Beijing menyarankan untuk mengayunkan botol itu dengan gerakan melingkar. Rekan Wang, Ye Guangfu, mencoba metode itu dan berhasil memisahkan kedua cairan tersebut.
Wang menuturkan bahwa sentrifugasi, prinsip sederhana di balik eksperimen tersebut, dapat berperan penting dalam eksperimen sains. Dia mengatakan bahwa stasiun luar angkasa tersebut dilengkapi dengan mesin sentrifugal, yang dapat digunakan oleh para awak untuk memisahkan dan menyiapkan sampel medis seperti darah dan urine.
Ketiga astronaut tersebut dikirim ke luar angkasa dengan pesawat antariksa Shenzhou-13 dan memasuki stasiun luar angkasa China pada 16 Oktober, memulai misi luar angkasa berawak terlama di negara itu untuk pembangunan stasiun luar angkasa tersebut.
Pada 9 Desember 2021, trio astronaut tersebut memberikan kuliah pertama mereka yang disiarkan langsung dari stasiun luar angkasa China, menunjukkan area tinggal dan bekerja mereka di modul inti Tianhe kepada para siswa dan melakukan beberapa eksperimen ilmiah dalam kondisi nol gravitasi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022