Washington (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengharapkan pemerintah baru Mesir menghormati hak-hak sipil rakyat dari berbagai kelompok politik dan pandangan agama, dalam wawancara yang disiarkan Sabtu.
"Anda menginginkan satu Mesir di mana rakyat bebas untuk berpandangan baik itu liberal, fundamentalis, konservatif maupun progresif, tetapi menunjukkan penghargaan pada negara, pada institusi-institusi negara dan hak rakyat. Dan apa yang saya lihat anda telah berusaha ke arah itu dan bergerak maju," kata Hillary kepada stasiun televisi Al Hayat Mesir.
Menjawab pertanyaan bagaimana ia melihat penampilan para penguasa militer sementara dalam transisi menuju demokrasi, Hillary tidak menjawab dengan tegas.
"Saya mengharapkan mereka memenuhi janji-janji yang mereka buat kepada rakyat Mesir karena anda tidak dapat memiliki pemerintah yang demokratis kecuali anda harus melakukan pemilihan yang bebas, adil, transparan yang kemudian mmeberikan kekuasaan kepada rakyat untuk memilih," kata Hillary.
"Ini adalah apa yang kami harapkan terjadi, dan tentu, kami akan menyatakan kekhawatiran kami jika kami tidak melihat itu terwujud. Tetapi ada satu rencana kami yakin harus dilakukan."
Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, yang mengambil alih kekuasaan ketika presiden Hosni Mubarak digulingkan Februari lalu, Sabtu sepakat untuk mengamendemen undang-undang baru untuk memungkinkan partai-partai politik mengajukan para calon bagi sepertiga kursi yang dicadangkan untuk kandidat independen, kata kantor berita MENA.
(RN)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011