Jambi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Jambi melalui dinas sosial dan tenaga kerja setempat bertekad menghapus pekerja anak yang ada di daerah itu.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Jambi, Kaspul mengatakan, ada sejumlah anak anak terpaksa putus sekolah dan memilih bekerja karena lilitan ekonomi yang ditanggung keluarga.

"Atas dasar itulah, kami berkoordinasi dengan instansi terkait seperti dinas pendidikan berupaya mengembalikan anak anak putus sekolah bisa kembali belajar," ujarnya.

Menurut dia, pada dasarnya setiap anak memiliki hasrat untuk tetap bersekolah. Hanya saja, persoalan ekonomi maupun keluarga serta pengaruh lingkungan menyebabkan mereka putus sekolah, dan tak jarang harus bekerja serabutan untuk menyambung hidup maupun membantu keluarganya.

Program untuk merangsang anak putus sekolah agar melanjutkan pendidikannya ini, dititik beratkan pada anak yang melakoni pekerjaan berat, seperti buruh tambang, anak anak jalanan maupun buruh bangunan.

Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pemahaman dan pembekalan bagi pekerja anak akan pentingnya bersekolah dan belajar.

Ia juga mengharapkan agar masyarakat serta pihak pihak terkait lebih mengetahui dan peduli akan hak anak untuk bersekolah. Kalaupun terdesak karena lilitan ekonomi, hak anak untuk tetap bersekolah harus tetap diperhatikan.

"Jangan juga dijadikan alasan, ekonomi mengakibatkan eksploitasi terhadap anak," tambahnya.
(BS)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011