Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - (ANTARA/Xinhua-OANA) - Komite izin masuk Dewan Keamanan (DK) PBB tingkat ahli akan bertemu pekan depan untuk membahas mengenai apakah disetujui atau tidak permohonan Palestina menjadi anggota penuh PBB, kata ketua lembaga itu untuk September 2011, Nawaf Salam.
Salam, yang juga wakil tetap Lebanon untuk PBB, menjelaskan situasinya kepada wartawan pada akhir pekan, setelah komite bertemu dalam pertemuan tertutup.
"Mereka memutuskan untuk bertemu pekan depan, pada tingkat ahli, dan ketua komite akan melaporkan dalam dua minggu lagi kepada Dewan mengenai pekerjaan komite, dan selanjutnya akan dipimpin wakil dari Nigeria," ujarnya.
Nigeria akan duduk sebagai ketua 15 negara anggota DK PBB dan perdamaian global itu selama Oktober 2011, pada saat lembaga itu mempertimbangkan permintaan Palestina untuk terus berlanjut.
Panitia penerimaan anggota baru PBB terdiri dari semua 15 anggota DK.
Setelah bertemu Salam, Riyad Mansour selaku wakil tetap Palestina di PBB mengatakan bahwa pihaknya berharap pada tahap berikutnya dari proses peninjauan bisa diselesaikan secara efisien.
"Saya mengerti bahwa argumen hukum dari kualifikasi Palestina dan penerapannya telah terbentuk, dan saya pikir atas dasar seperti itu para ahli akan membahas rincian aplikasi kita," katanya.
Ia menimpali, "Kami berharap bahwa para ahli akan menangani hal ini sebagai bagian dari latihan dalam waktu singkat, sehingga presiden Dewan Keamanan berikutnya, Nigeria bulan depan, akan dapat melaporkan kepada Dewan Keamanan tentang pekerjaan panitia ahli dan kami berharap bahwa ini akan terjadi secepat mungkin. "
Presiden Palestina, Mahmud Abbas, telah menyampaikan permohonan Palestina untuk menjadi anggota PBB itu pada 23 September kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Permohonan itu harus disetujui oleh Dewan Keamanan dalam rangka untuk dimajukan ke persetujuan akhir di Majelis Umum PBB.
Namun, Amerika Serikat (AS) selaku anggota tetap DK PBB yang memiliki veto, selain China, Rusia, Perancis dan Inggris, telah mengindikasikan bakal memveto permintaan Palestina itu.
(Uu.H-AK)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011