Jadi kesimpulan awal jatuhnya pesawat karena faktor cuaca buruk. Karena kalau melihat kondisi pesawat masih cukup laik terbang begitu juga dengan kondisi pilot Famal juga dalam kondisi fit,"
Medan (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan jatuhnya pesawat CASA 212-200 milik maskapai penerbangan Nusantara Buana Air di kawasan hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (29/9) akibat cuaca buruk.
"Kesimpulan awal penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 18 penumpang dan kru dengan tujuan Kutacane Aceh tersebut karena cuaca buruk," katanya di Medan, Sabtu.
Ia mengatakan, berdasarkan masukan dari berbagai kalangan, di seputar jatuhnya pesawat tersebut pada saat kejadian, sedang terjadi kabut dan angin yang cukup kencang dengan rata-rata kecepatan 20-30 km per jam.
Di daerah tersebut juga sering terdapat angin Bahorok yang tidak bersahabat dengan penerbangan.Bahkan di daerah tersebut sering terjadi turbulensi, hingga membahayakan bagi penerbangan.
"Jadi kesimpulan awal jatuhnya pesawat karena faktor cuaca buruk. Karena kalau melihat kondisi pesawat masih cukup laik terbang begitu juga dengan kondisi pilot Famal juga dalam kondisi fit," katanya.
Namun ketika ditanya apakah meninggalnya seluruh penumpang akibat lambannya penanganan yang dilakukan oleh Tim SAR, Freddy mengatakan, Tim SAR sudah berusaha maksimal, namun cuaca sangat tidak mendukung untuk melakukan evakuasi.
Tim udara yang dikerahkan terhambat oleh kencangnya angin dan kabut.Bahkan di hari kedua peristiwa itu, hanya dua personel yang dapat diturunkan dari delapan orang yang direncanakan.
Medan yang terjal dengan rata-rata kemiringan 50-60 derajat, dalam sehari tim darat hanya mampu menempuh perjalanan sekitar empat km menuju ke lokasi.
(KR-JRD)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Semoga ini kejadian yg terakhir di negeri tercinta ini...amin.
Turut prihatin dan bela sungkawa kpd semua korban.