Jakarta (ANTARA) - Penyanyi dan penulis lagu Arash Buana kembali merilis karya terbaru berjudul "goodbye (but i love you so)" yang menjadi pembuka dari album perdananya tahun ini,
Melalui “goodbye (but I love you so)”, Arash Buana membangun dunia baru dari karakter fiktif, Shoto dan Hikaru. Karyanya dilahirkan sebagai potret dunia dari kedua karakter tersebut.
Lagu tersebut dibuka dengan melodi piano yang mengajak pendengarnya untuk masuk ke dunia, di mana Shoto bertemu dan mengagumi Hikaru.
"Ini adalah cerita tentang Shoto yang menyukai Hikaru. Shoto memiliki sifat rendah diri. Dia merasa Hikaru berada di luar kemampuannya untuk menjalin hubungan lalu dia memutuskan untuk melepaskan mimpinya untuk menjalin hubungan dengan Hikaru," kata Arash melalui keterangan resminya, Kamis.
Baca juga: Sheryl Sheinafia kenalkan lagu baru "Dedicate"
"Sebenarnya Hikaru tahu bahwa Shoto menyukainya dan Hikaru merasa dirinya pun merasakan hal yang sama. Namun karena Shoto memutuskan untuk mundur, mereka tidak pernah membuat cerita mereka terwujud," lanjut dia.
Pembuatan lagu "goodbye (but i love you so)" hampir sepenuhnya dilakukan oleh Arash Buana, dengan didukung oleh Casey Leiwakabessy sebagai produser pendamping.
Berbeda dengan rilisan sebelumnya, kali ini Arash Buana berkolaborasi dengan seniman ilustrasi, Gelar Anugrah, dalam merealisasikan dunia Shoto dan Hikaru melalui artwork.
"goodbye (but i love you so)" sudah dapat didengarkan di seluruh layanan streaming musik digital. Video lirik lagu tersebut juga sudah tersedia di kanal YouTube Arash Buana.
Diketahui, Arash Buana telah mendapatkan banyak sambutan positif lewat karya yang dirilisnya. Lagu "if you could see me crying in my room" berhasil mengumpulkan 55 juta stream di salah satu layanan streaming digital.
Baca juga: Arash haturkan maaf untuk yang terkasih lewat "I've Always Loved You"
Baca juga: "Masterpieces", album baru Melly Goeslaw berisi lagu karya terdahulu
Baca juga: Melanie Subono rilis lagu baru lewat NFT
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022