Pekanbaru (ANTARA News) - Kementerian BUMN melakukan sosialisasi langkah uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pemilihan direksi di lingkungan BUMN. "Sosialisasi fit and proper test untuk memberikan gambaran cara pemerintah dalam memilih atau mengganti direksi-direksi BUMN," kata Sekretaris Meneg BUMN M Said Didu di hadapan 26 kepala cabang BUMN yang ada di Pekanbaru, Riau, Minggu. Menurut Said, publik maupun di lingkungan BUMN sering beranggapan ada intervensi penunjukan direksi di BUMN. Dia menyebutkan tahapan fit and proper test ada enam yaitu pertama, bakal calon masuk dalam daftar (long list) pertama yang diusulkan masing-masing komisaris BUMN. Kedua, calon yang lulus masuk dalam tahap long list kedua yang diuji oleh konsultan dan departemen terkait melalui rapat tim evaluasi. Ketiga, kata Said, nama-nama calon diperingkat sesuai hasil penilaian konsultan. "Pada tahap ini baru nama-nama calon sesuai hasil fit and proper test," katanya. Selanjutnya tahap keempat, nama-nama calon dimasukkan ke tim evaluasi di kementerian BUMN. "Pada tahap ini para calon kembali dibuat rangking tahap kedua untuk selanjutnya hasil fit and proper test diserahkan kepada Meneg BUMN," tambahnya. Sedang tahap terakhir hasil fit and proper test diserahkan kepada Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan anggota wakil presiden, mensesneg, meneg BUMN, dan menteri keuangan. "Setelah diproses di TPA baru dapat ditetapkan siapa yang berhak menjadi direksi BUMN yang dituangkan melalui surat keputusan," kata Said. Ia menjelaskan saat ini pemerintah sedang menjalankan fit and proper test di sejumlah BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Pelni, dan PT Jasa Marga. Pada kesempatan itu Said juga mensosialisasikan perlunya menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang bertujuan untuk melaksanakan asas transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertangungjawaban, dan kewajaran pengelolaan BUMN. "GCG akan memaksimalkan nilai BUMN, mendorong pengelolaan BUMN secara profesional meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional, serta meningatkan iklim investasi serta menyukseskan program privatisasi," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006