Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyebut kemungkinan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 masih bersistem gelembung (bubble) sama seperti musim 2021-2022.
"Kalau pemerintah masih menetapkan situasi pandemi (COVID-19), maka liga bisa saja kembali ke sistem 'bubble'," ujar Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Rabu.
PT LIB belum memutuskan format dan sistem Liga 1 Indonesia 2022-2023 karena masih akan didiskusikan dengan PSSI dan pemerintah.
Selain bubble dalam sistem seri, seperti saat ini, LIB juga mempertimbangkan Liga 1 musim depan berlangsung dalam format normal kandang-tandang atau home and away.
"Kalau situasi sudah normal, maka dirancang format home and away, '' kata Akhmad Hadian.
Baca juga: LIB: Liga 1 2021-2022 hampir pasti tuntas tanpa penonton di stadion
Baca juga: LIB tak buru-buru persilakan penonton Liga 1 2021-2022 ke stadion
Pria asal Jawa Barat itu melanjutkan, kebijakan mengenai bagaimana Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 akan berjalan belum akan menemui titik terang dalam waktu dekat.
Pasalnya, LIB masih harus menyusun laporan mengenai evaluasi Liga 1 Indonesia 2021-2022 dan harus melaporkannya ke PSSI serta pemerintah.
"Kami akan melaporkan semuanya kepada pemerintah karena itu menyangkut perizinan baru untuk musim depan," tutur Akhmad Hadian.
Adapun Liga 1 Indonesia 2021-2022 tinggal menyisakan dua pekan pertandingan yang berakhir pada 31 Maret 2022. Saat ini, Bali United masih memimpin klasemen sementara dengan 72 poin dari 32 pertandingan.
Baca juga: PSSI belum berencana pakai VAR di Liga Indonesia musim depan
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022