Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dan Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat memberikan pendampingan pos komando (posko) penanganan darurat dalam pelaksanaan rapat koordinasi, juga dalam penyusunan rencana operasi penanganan darurat.
Salah satu saran dalam perencanaan yaitu pemantauan kondisi cuaca dan analisisnya terkait potensi bencana susulan. Ini dapat membantu dalam kesiapsiagaan personel di lapangan.
"BNPB juga memberi rekomendasi untuk menggerakkan potensi kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan Kementerian Kesehatan, terkait pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi pengungsian," ujar Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra.
Bambang juga berpesan perlu melakukan komunikasi dengan setiap pos pengungsian dengan menunjuk koordinator penyampaian kebutuhan dari pengungsi. Melalui peran koordinator, kebutuhan dan jumlah warga di setiap pos pengungsian dapat dengan cepat teridentifikasi.
Baca juga: Bantu korban banjir Sangatta, Dinsos Kaltim buka dapur umum
Baca juga: Banjir rendam lima kecamatan di Kutai Timur
Saat berada di lokasi bencana, BNPB memberikan bantuan dana operasional penanganan darurat kepada pemerintah daerah setempat. Bambang menyerahkan bantuan sebesar Rp250 juta yang diterima Bupati Kutai Timur.
Pemerintah Kutai Timur sendiri telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Status ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 20 Maret hingga 2 April 2022. Penanganan darurat difokuskan pada pelayanan warga terdampak, khususnya mereka yang mengungsi ke pos pengungsian.
Data sementara BNPB pada hari ini, jumlah warga terdampak di Kecamatan Sanggata Utara sebanyak 15.504 jiwa dan Sanggata Selatan sebanyak 10.095 jiwa. Total warga yang terdampak banjir yaitu 25.599 jiwa.
Baca juga: Banjir rendam puluhan rumah di Kutai Timur
Saat berada di lokasi bencana, BNPB memberikan bantuan dana operasional penanganan darurat kepada pemerintah daerah setempat. Bambang menyerahkan bantuan sebesar Rp250 juta yang diterima Bupati Kutai Timur.
Pemerintah Kutai Timur sendiri telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Status ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 20 Maret hingga 2 April 2022. Penanganan darurat difokuskan pada pelayanan warga terdampak, khususnya mereka yang mengungsi ke pos pengungsian.
Data sementara BNPB pada hari ini, jumlah warga terdampak di Kecamatan Sanggata Utara sebanyak 15.504 jiwa dan Sanggata Selatan sebanyak 10.095 jiwa. Total warga yang terdampak banjir yaitu 25.599 jiwa.
Baca juga: Banjir rendam puluhan rumah di Kutai Timur
Baca juga: Puluhan rumah warga Sangatta terendam banjir
Warga yang mengungsi berada di sejumlah titik, dengan rincian Kecamatan Sangatta Utara saat ini terdapat 9 titik pengungsian dan Kecamatan Sangatta Selatan 7 titik.
Warga yang mengungsi di Sangatta Utara tersebar di fasilitas kantor, tempat ibadah, sekolah, tempat olah raga dan rumah jabatan wakil bupati, sedangkan di Sangatta Selatan berada di Masjid Darussalam, BPU Desa Sangatta Selatan, Puskesmas Sangatta Selatan, SD 01 dan SD 02 Sangatta Selatan, terminal umum Km.03, SMK Singa Geweh dan rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan berbagai pihak tetap bersiaga dan memberikan pelayanan kepada para warga. Peralatan dan perlengkapan seperti perahu karet masih disiagakan di lokasi terdampak. Sebanyak 34 perahu karet disiagakan di lokasi, seperti dari BPBD provinsi 10 unit, BPBD Kutai Timur 4 unit serta sisanya dari berbagai institusi.
Di samping itu, petugas gabungan mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga. Sebanyak lima dapur umum yang didirikan antara lain di Desa Singa Gembara, Desa Swarga Bara, Desa Kabo Sarga Bara dan Desa Sangatta Selatan.
Prakiraan cuaca esok hari, Kamis (24/3) wilayah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan. Warga diimbau untuk tetap waspada khususnya jika harus melakukan evakuasi ke tempat yang aman.
Baca juga: BNPB: 16.385 jiwa terdampak banjir di Kutai Kartanegara
Warga yang mengungsi berada di sejumlah titik, dengan rincian Kecamatan Sangatta Utara saat ini terdapat 9 titik pengungsian dan Kecamatan Sangatta Selatan 7 titik.
Warga yang mengungsi di Sangatta Utara tersebar di fasilitas kantor, tempat ibadah, sekolah, tempat olah raga dan rumah jabatan wakil bupati, sedangkan di Sangatta Selatan berada di Masjid Darussalam, BPU Desa Sangatta Selatan, Puskesmas Sangatta Selatan, SD 01 dan SD 02 Sangatta Selatan, terminal umum Km.03, SMK Singa Geweh dan rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan berbagai pihak tetap bersiaga dan memberikan pelayanan kepada para warga. Peralatan dan perlengkapan seperti perahu karet masih disiagakan di lokasi terdampak. Sebanyak 34 perahu karet disiagakan di lokasi, seperti dari BPBD provinsi 10 unit, BPBD Kutai Timur 4 unit serta sisanya dari berbagai institusi.
Di samping itu, petugas gabungan mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga. Sebanyak lima dapur umum yang didirikan antara lain di Desa Singa Gembara, Desa Swarga Bara, Desa Kabo Sarga Bara dan Desa Sangatta Selatan.
Prakiraan cuaca esok hari, Kamis (24/3) wilayah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan. Warga diimbau untuk tetap waspada khususnya jika harus melakukan evakuasi ke tempat yang aman.
Baca juga: BNPB: 16.385 jiwa terdampak banjir di Kutai Kartanegara
Baca juga: Banjir rendam 74 rumah di Kabupaten Kutai Barat
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022