PT SMF biayai renovasi 223 rumah kumuh senilai Rp17,24 miliar

Dana yang ada digunakan untuk merenovasi atau membangun rumah di sekitar lingkungan kumuh yang masuk ke dalam program kotaku agar menjadi rumah layak huni

Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF meningkatkan kualitas 223 unit rumah kumuh di 11 lokasi dengan serapan anggaran Rp17,24 miliar sejak tahun 2018 hingga 2021.

Direktur Keuangan dan Operasional SMF Trisnadi Yulrisman mengungkapkan program tersebut dilakukan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program kota tanpa kumuh (kotaku).

"Dana yang ada digunakan untuk merenovasi atau membangun rumah di sekitar lingkungan kumuh yang masuk ke dalam program kotaku agar menjadi rumah layak huni," ungkap Trisnadi dalam Konferensi Pers Pencapaian Kinerja PT SMF 2021 di Jakarta, Rabu.

Secara rinci, rumah kumuh yang direnovasi terletak di Purwokinanti, Yogyakarta sebanyak 14 unit, Mlatibaru dan Rejomulyo di Semarang sebanyak 40 rumah, Pakan Kurai dan ATTS di Bukittinggi 12 rumah, Siantan Hulu, Pontianak 25 unit, dan Bira, Makassar sebanyak lima rumah.

Ia melanjutkan rumah kumuh lainnya yang ditingkatkan kualitasnya adalah sebanyak 16 rumah di Krapyak, Pekalongan, 17 unit di Mauk, Tangerang, 31 rumah di Rahma, Lubuklinggau, 18 unit di Kampung Bugis, Tanjung Pinang, 18 rumah di Alalak Selatan, Banjarmasin, dan 18 rumah di Tongkeina, Manado.

Untuk tahun 2021 sampai dengan triwulan ketiga, perseroan dan Dirjen Cipta Karya telah melakukan kolaborasi merenovasi 85 rumah kumuh dengan serapan anggaran mencapai Rp6,97 miliar.

Renovasi rumah kumuh dilakukan di empat kota yang terdiri dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Manado, Sulawesi Utara; dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Rencananya kami juga akan memberikan bantuan ke Belu, Nusa Tenggara Timur, dan kawasan kumuh Semanggi, Surakarta," tutur Trisnadi.

Ia pun menyampaikan untuk tahun ini, akan terdapat lima lokasi rumah kumuh yang akan disasar meliputi beberapa wilayah di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan di sekitar luar Pulau Jawa.