Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi bersama Bhayangkari Jawa Timur mempromosikan batik daerah dan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar bersaing di pasar global, melalui kegiatan bertajuk "Canthing Jawi Wetan go Global".

"Ini bagian dari usaha melestarikan dan mengembangkan batik dan kesenian daerah," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Kantor Gubernur di Surabaya, Rabu.

Kegiatan tersebut digelar pada 26-28 Maret 2022 di halaman Kantor Gubernur Jatim dan Tugu Pahlawan Surabaya.

Acara diisi dengan pameran batik Jatim dari 38 kota dan kabupaten, bazar berbagai produk UMKM, dan diskusi buku "Canthing Bhayangkara Bumi Jawi Wetan".

Kemudian, ada juga peragaan busana batik Jatim oleh perancang kenamaan Edward Hutabarat dan Denny Wirawan, pertunjukan Reog Ponorogo, tari Bedoyo Majapahit, tari Topeng Malangan, tari Jaranan Senterewe, tari Gandrung Banyuwangi, musik keroncong serta aneka macam kuliner daerah.

Tak itu saja, pada rangkaian kegiatan juga digelar lomba desain batik yang rencananya digelar mulai Juni 2022 hingga Juli 2022 dengan memperebutkan Piala Gubernur Jatim.

Gubernur Khofifah menyampaikan tujuan promosi juga diharapkan mempercepat pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19 dengan mengampanyekan gerakan nasional "Bangga Buatan Indonesia", "Bangga Berwisata di Indonesia", dan program "Optimis Jawa Timur Bangkit 2022".

Sementara itu, Ketua Bhayangkari Jatim Ully Nico Afinta menegaskan kegiatan tersebut merupakan langkah nyata untuk pelestarian warisan budaya, pemberdayaan UMKM, dan pemulihan ekonomi di Tanah Air.

Ia juga berharap "Canthing Jawi Wetan Go Global" dapat mendorong UMKM Jatim naik kelas hingga menembus pasar dunia.

"Utamanya UMKM batik dari 38 kabupaten/kota di provinsi ini," kata istri Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta tersebut.

"Masyarakat yang memiliki minat terhadap seni dan budaya khususnya batik Jawa Timur dapat menghadiri acara tersebut," tutur Ully.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022