Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan, ada sekitar 18 anggota bursa (AB) yang akan menerapkan mekanisme perdagangan saham berbasis internet (online trading) hingga akhir 2011 mendatang.

Dalam catatan BEI, saat ini sudah ada sebanyak 70 AB yang telah meluncurkan layanan "online trading", termasuk Direct Market Acsess (DMA).

"Online trading termasuk DMA ada 70 anggota bursa. Yang masih ada di pipeline kita sekitar 18 anggota bursa," Direktur Teknologi Informasi Bursa Efek Indonesia, Adikin Basirun di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, dari 18 anggota bursa itu yang akan meluncurkan "online trading" telah menyampaikan dokumen untuk menggunakan sistem itu kepada BEI.

Ia memperkirakan, dari 18 anggota bursa itu dapat meluncurkan onlinte trading pada akhir tahun 2011 dan ada yang meluncurkan pada 2012.

"Kesiapannya kembali lagi kepada AB untuk menerapkannya kapan dilaksanakan," kata dia.

Ia menambahkan, pihak BEI juga telah merealisasikan dana pengembangan teknologi informasi bursa sebesar 60 persen hingga September 2011 dari dana yang telah dianggarkan sebesar Rp115 miliar pada 2011.

Ia mengemukakan, BEI bersama self regulatory organization (SRO) tengah mengembangkan single investor id, data ware house, dan straight through procession (STP). Pengembangan bursa tersebut diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2011.

Adikin mengatakan, dengan pengembangan itu diharapkan ada peningkatan efektif transakdi di pasar modal mulai dari order, seattle, dan terintegrasi secara elektronik baik sisi broker dan investor.

"Dengan sistem terintegrasi investor dan broker dapat lebih cepat mengetahui posisi dari waktu ke waktu, dan saat ini sedang melakukan integrasi sistem bursa dengan bank pembayar," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, dalam waktu dekat ini BEI juga akan meluncurkan revitalisasi lantai perdagangan saham (trading floor) pada 11 November 2011.
(T.KR-ZMF/A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011