Direktur Pengamanan Obyek Vital (Dir Pam Obvit) Polda Bali Kombes Pol Adhi S. Putra pada Jumat mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan dengan menempatkan personel polisi di lokasi peristiwa Bom Bali.
"Kami dari Dit Pam Obvit akan menyiagakan 124 personel, serta didukung oleh personel dari Brimob dan Samapta, baik personel berseragam maupun tidak berseragam," katanya.
Obyek vital yang menjadi perhatian petugas tersebut yakni seperti lokasi ledakan bom pada tahun 2002 dan 2005 lalu, yakni di Ground Zero, Jalan Legian, Kuta, serta Kuta Square dan Pantai Muaya Jimbaran yang menjadi lokasi ledakan bom 1 Oktober 2005 lalu.
Kombes Adhi mengatakan, pada peringatan Bom Bali, di lokasi tersebut diperkirakan akan banyak orang dari berbagai negara yang datang untuk memperingati peristiwa yang menewaskan ratusan wisatawan asing.
"Pasti akan ada pengamanan khusus disana karena biasanya banyak kunjungan masyarakat maupun wisatawan berbagai negara yang datang untuk memperingati bom Bali II besok, maupun bom Bali I pada 12 Oktober nanti," ujarnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya gangguan terorisme dan tindak kriminal, pihaknya juga kerap melakukan patroli dan kunjungan di hotel-hotel sebagai upaya peningkatan standar keamanan hotel.
"Kami setiap bulan juga punya kunjungan ke hotel-hotel. Setiap kami berkunjung, kami selalu tekankan kepada pihak pengelola hotel untuk waspada terhadap orang-orang yang mencurigakan, dan selalu melakukan pemeriksaan terhadap orang tersebut," ujarnya.
Untuk memperkuat pengamanan, Polda Bali saat ini juga tengah mengusulkan untuk melakukan perluasan obyek vital kepada Mabes Polri, dan baru dua lokasi yang sudah disetujui yakni kawasan Kuta dan Nusa Dua. Sementara obyek vital lainnya seperti di Pura Besakih, Pura Batu Karu, Kabupaten Karangasem, serta wisata Ubud, Gianyar masih diusulkan.
"Dua titik obyek vital dengan memasang CCTV nanti rencananya akan dipasang Oktober, dan dapat langsung dipantau dari Mabes," imbuh Kombes Adhi.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
