AsiaNet 46579

HO CHI MINH CITY, 30 September 2011 (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) --

Hubungan ekonomi antara China dan ASEAN terjalin sangat erat meskipun adanya perselisihan batas wilayah di Laut China Selatan.

Kemitraan antara China dan Wilayah Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area) menciptakan wilayah perdagangan bebas terbesar di dunia yang mencakup negara-negara berkembang dan memiliki 1,9 miliar konsumen, PDB sebesar hampir US$6 triliun dan perdagangan luar negeri senilai US$4,5 triliun. Potensi pertumbuhan dan pangsa pasar yang besar, keuntungan geografis dan kultural (budaya) serta status China saat ini di ASEAN telah bersama-sama memicu antusiasme firma-firma di China untuk secara langsung berinvestasi di wilayah ini.

Sebagai contoh industri peralatan listrik rumah tangga, Midea Electric Appliances China, yang telah mendirikan dua pabrik di wilayah ASEAN, tengah berencana menginvestasikan jutaan dolar AS untuk membangun fasilitas produksi ketiga di wilayah tersebut. Setelah berkembang selama beberapa tahun, Midea telah menjadi pemasok kipas angin terbesar di wilayah ini, di mana perusahaan tersebut amat kompetitif pada segmen pasar untuk peralatan listrik rumah tangga, seperti alat masak induksi dan alat masak nasi. Firma-firma di China, yang diwakili oleh Midea dan Haier, mengubah citra di antara para konsumen bahwa "Buatan China" setara dengan kualitas yang rendah.

Partisipasi perusahaan-perusahaan China telah mengubah pola yang telah ada sebelumnya dan persaingan yang terjadi telah membuat pasar menjadi lebih berkembang. Beberapa tahun terakhir, pasar peralatan rumah tangga di Vietnam didominasi oleh merek Jepang dan Korea Selatan, yang menghasilkan keuntungan besar dan mengabaikan perkembangan pasar menengah dan bawah serta tidak adanya tekanan dari suatu persaingan. Masuknya merek China, yang diwakili oleh Midea, telah membawa penurunan harga secara keseluruhan, meningkatkan jangkauan dalam peralatan rumah tangga untuk pasar menengah dengan biaya yang rendah dan salah satu yang membuat pasar menjadi lebih besar.

Selain menciptakan peluang pekerjaan dengan melakukan investasi secara langsung di ASEAN, perusahaan China seperti Midea juga telah mendukung rantai industri peralatan rumah tangga lokal dan peluang bagi orang yang memiliki bakat khusus. Midea sendiri secara langsung maupun tak langsung telah menyediakan 5.000 pekerjaan di Vietnam. Dalam hal untuk mengurangi biaya, perusahaan China secara bertahap telah melakukan kebijakan lokalisasi dengan memberikan prioritas kepada para pemasok lokal untuk pembelian bahan baku dan meningkatkan upaya mereka untuk mengembangkan R&D dan memasarkan bisnis lokal dengan pembentukan kekuatan teknis dan pemasaran yang berdedikasi. Dengan menciptakan sejumlah besar pekerjaan dan berusaha untuk mengakomodasi kebutuhan pasar lokal, perusahaan China disambut baik oleh pemerintah setempat, sehingga memberi para pekerja rasa lebih memiliki dan menerima pengakuan yang lebih besar dari konsumen.

Budaya korporasi yang ambisius namun hangat pada perusahaan China nyatanya lebih sesuai untuk pasar lokal, seperti halnya perekonomian regional memperoleh dukungan kedua. Seperti juga perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat yang kini tengah meningkat, perkembangan yang amat cepat di China dan ASEAN Free Trade Area menjadi amat mengesankan. Meskipun adanya perselisihan batas wilayah di Laut China Selatan, hal ini penting untuk melihat bahwa China dan ASEAN telah memiliki kepentingan yang sama dalam hubungannya dengan perekonomian, mengurangi secara signifikan kemungkinan konflik militer.

SUMBER: Midea

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011