Kami telah merencanakan pemasukan daging sapi 100 ton, kemudian daging ayam sebanyak 100 ton, serta untuk sapi hidup direncanakan untuk didatangkan 200 ekor
Jakarta (ANTARA) -
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta Perumda Dharma Jaya memperkirakan kebutuhan daging secara nasional pada tahun 2022 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2021 sehingga ikut mempengaruhi kebutuhan Jakarta.

"Kebutuhan daging pada 2022 ini meningkat sekitar lima persen dari tahun 2021 yang kebutuhannya sekitar 669 ribu ton, sekarang kebutuhannya 706 ribu ton. Untuk konsumsi perkapita meningkat 4,28 persen dari 2,46 kilogram per tahun menjadi 2,57 kilogram per tahun," kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Peningkatan kebutuhan tersebut, kata Raditya, tidak terlepas dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2022 yang meningkat sekitar satu persen dari tahun 2021, atau dari 272,24 juta menjadi 274,85 juta.

"Sementara produksi nasional tahun 2022 diprediksi sebanyak 436 ribu ton," ujarnya.

Adapun stok produk pangan hewani di Jakarta, kata Raditya, dari data per tanggal 13 Maret 2022, stok daging sapi sebanyak 420 ton untuk semua jenis, kemudian daging ayam 250 ton, dan ternak sapi hidup sebanyak 500 ekor.

Dalam menyikapi peningkatan kebutuhan akan daging pada tahun 2022 dan keadaan stok Dharma Jaya yang demikian, Raditya menyebutkan bahwa pihaknya merencanakan pengadaan berbagai komoditas hewani tersebut.

"Kami telah merencanakan pemasukan daging sapi 100 ton, kemudian daging ayam sebanyak 100 ton, serta untuk sapi hidup direncanakan untuk didatangkan 200 ekor," ucapnya.

Penambahan stok tersebut juga, kata Raditya, direncanakan akan dieksekusi pada Bulan April mendatang yang tujuannya untuk menjaga ketahanan pangan saat lebaran.

"Jadi dengan stok ini, seandainya dibutuhkan untuk melakukan operasi-operasi pasar kami siap, kami tinggal menunggu arahan dari pimpinan," tuturnya.

Untuk memastikan ketersediaan berbagai produk hewani di Jakarta, Raditya menyebut pihaknya melakukan kerjasama dengan daerah-daerah di Indonesia untuk pengadaan daging sapi, daging kerbau dan daging ayam yakni dengan Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan juga dengan Australia.

Sementara untuk kerjasama sapi hidup, Raditya menjelaskan pihaknya bekerjasama dengan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, DI Yogyakarta, Lampung dan Jawa Tengah.

"Selain itu di tahun 2022 ini kami rencanakan kerjasama dengan NTT (BUMD NTT), Jawa Timur (BUMD Malang), Jawa Tengah (Peternak binaan Dinas), Banten (BUMD), dan Gorontalo untuk pengadaan ternak sapi dan daging ayam. Kesemuanya menggunakan skema B to B," ucap dia menambahkan.

Baca juga: Anggota DPRD DKI: Setiap RPH perlu miliki sistem pengolahan limbah
Baca juga: Komisi B DPRD DKI Jakarta harapkan Dharma Jaya lakukan terobosan
Baca juga: Dharma Jaya berencana impor 2.500 ton daging sapi hingga April 2022

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022