Menurut penelitian Ernst & Young Jerman, perusahaan-perusahaan industri tradisional masih menyumbang mayoritas transaksi dengan 30 dari 155 transaksi di Eropa terjadi di sektor industri. Namun, jumlahnya sedikit lebih rendah dibandingkan pada 2020.

Jakarta (ANTARA) - Setelah kemerosotan investasi perusahaan China di Eropa akibat pandemi pada 2020, jumlah transaksi kembali meningkat pada 2021, berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh perusahaan konsultan Ernst & Young (EY) Jerman pada Selasa (22/3).

Total volume transaksi bahkan meningkat delapan kali lipat menjadi 12,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.358), ungkap penelitian tersebut.

Investasi tunggal terbesar oleh perusahaan China di Eropa adalah akuisisi divisi perlengkapan rumah tangga Philips, yang berkantor pusat di Amsterdam, yang dijual ke perusahaan investasi berbasis di Hong Kong Hillhouse Capital seharga 4,4 miliar dolar AS.

Transaksi terbesar kedua adalah akuisisi Tencent atas pengembang gim video Inggris Sumo Digital, diikuti oleh pengambilalihan China International Marine Containers atas produsen kontainer berpendingin Denmark, Maersk Container Industry, masing-masing senilai 1,1 miliar dolar AS, sebut penelitian itu.

Seorang wanita menjajal "Metaverse" melalui teknologi realitas virtual (virtual reality/VR) dalam ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, pada 1 Maret 2022. (Xinhua/Zheng Huansong)

Pada 2021, Inggris menggantikan posisi Jerman sebagai pasar tersibuk untuk investasi China dengan 36 akuisisi dan partisipasi perusahaan. Jerman mencatat 35 transaksi, disusul oleh Belanda dengan 13 transaksi, lanjut penelitian tersebut.

Dipaparkan penelitian itu, perusahaan-perusahaan industri tradisional masih menyumbang mayoritas transaksi karena 30 dari 155 transaksi di Eropa terjadi di sektor industri. Namun, jumlahnya sedikit lebih rendah dibandingkan pada 2020.

"Kalangan investor China masih menunjukkan minat pada pemasok otomotif atau perusahaan teknik mesin Eropa, tetapi kini lebih condong pada subsektor elektromobilitas, pengemudian otonom, dan material berteknologi tinggi," ujar Yi Sun, mitra dan kepala layanan bisnis China untuk wilayah Eropa Barat di EY.

Seorang peserta pameran menunjukkan sebuah mesin kopi cerdas di Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keempat di Shanghai, China timur, pada 5 November 2021. (Xinhua/Liu Ying)

Di Jerman khususnya, terdapat "beberapa investasi yang sangat besar di perusahaan rintisan (startup) tahun lalu di mana investor China memainkan peran penting," kata Sun. Selain keterampilan rekayasa teknik Jerman, "keahlian e-commerce semakin diminati."

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022