bibitnya, akan kita ambil, kemudian kita konservasi secara ex situ
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng PT Nusa Persada Resources untuk bekerja sama melakukan penyelamatan biodiversitas di lokasi pertambangan perusahaan itu di Kalimantan Tengah.

"Setelah kegiatan tambang berjalan dan selesai, kemudian lahan menjadi terbuka, nah lahan yang terbuka itu kita hijaukan kembali, kita restorasi, kita tanam dengan tumbuh-tumbuhan yang awalnya hidup di sana," kata Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya BRIN Sukma Surya Kusumah saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Surya menuturkan proses penambangan tetap harus dibarengi dengan upaya pemanfaatan berkelanjutan yaitu dengan mengembalikan ekosistem hutan.

Menurut Surya, lokasi pertambangan umumnya berada di kawasan hutan di mana ketika perusahaan pertambangan akan melaksanakan penambangan di lokasi, maka lahan akan dibuka untuk memasukkan peralatan tambang ke lokasi dan memulai penambangan.

Baca juga: Wapres: Perusahaan tidak rehabilitasi eks-tambang akan dihukum
Baca juga: Pupuk Kaltim - KLHK sinergi rehabilitasi lahan bekas tambang

Ia menjelaskan, ketika membuka lahan, pohon-pohon akan ditebang. Dan sebelum penebangan dilakukan, tim peneliti konservasi tumbuhan dari BRIN bersama PT Nusa Persada Resources akan mengunjungi lokasi dan melakukan inventarisasi tumbuh-tumbuhan di sana.

Tim peneliti BRIN juga akan mengambil bibit tumbuh-tumbuhan berupa tanaman muda atau anakan pohon-pohonan yang tumbuh secara alami di kawasan hutan untuk dilakukan konservasi ex situ di kebun raya di Indonesia.

"Anakan itu sebagai bibitnya, akan kita ambil, kemudian kita konservasi secara ex situ, kita bawa ke kebun raya," ujar Surya.

Dengan melakukan konservasi ex situ tersebut, maka pohon-pohonan atau tumbuh-tumbuhan yang ada di kawasan hutan lokasi penambangan akan terselamatkan.

Baca juga: Perhapi: reklamasi bekas tambang terkendala infrastruktur

Baca juga: Tambang Emas Martabe sudah rehabilitasi lahan seluas 3,81 hektare

Baca juga: Akademisi: hindari pembukaan jalan tambang melewati kawasan restorasi

Selanjutnya, menurut Surya, usai kegiatan tambang selesai, lahan terbuka itu akan ditanami dengan tumbuh-tumbuhan asalnya, sehingga bisa kembali membentuk kondisi lingkungan seperti semula.

Salah satu metode perbanyakan bibit yang akan dilakukan tim peneliti adalah secara in vitro, yakni menggunakan potongan-potongan kecil dari bagian tanaman (daun, tunas, batang, akar, kalus, sel) untuk menghasilkan tanaman baru yang utuh.

Bibit tersebut akan ditumbuhkan di kebun raya, kemudian akan dikembalikan ke habitat tempat tumbuh awalnya yakni di lokasi penambangan usai kegiatan tambang selesai.

"Jadi tumbuh-tumbuhan itu tetap terselamatkan, kegiatan pertambangannya tetap berjalan tapi kondisi lingkungan atau kawasan hutannya tetap terjaga," tutur Surya.

Baca juga: Peneliti: Hilangnya biodiversitas lebih cepat dari penemuan spesies

Baca juga: AIPI: Pengelolaan biodiversitas berkelanjutan harus didukung SDM andal

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022