Beijing (ANTARA) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Vaksin BRICS (kelompok negara yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) diluncurkan secara resmi secara daring pada Selasa (22/3).
Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Wang Zhigang mengatakan China akan bekerja sama dengan negara-negara BRICS lainnya dalam menggunakan kesempatan itu untuk mendorong pertukaran dan kerja sama dalam bidang litbang dan pengujian vaksin.
China akan bekerja membangun pabrik dan saling mengakui standarnya untuk memperkuat pertahanan terhadap COVID-19 serta memberikan harapan dan kepercayaan diri bagi pemulihan ekonomi global, tutur Wang.
Pada acara tersebut, kelima negara BRICS mengusulkan inisiatif untuk memperkuat kerja sama vaksin demi memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara-negara berkembang melalui distribusi yang adil sebagai barang publik secara global.
Inisiatif itu juga bertujuan meningkatkan kapabilitas negara-negara BRICS untuk mengendalikan penyakit menular dan menangani peristiwa terkait kesehatan masyarakat.
Prakarsa tersebut memberi penekanan khusus pada keterbukaan dan menyambut lebih banyak mitra untuk bergabung.
Peluncuran Pusat Litbang Vaksin BRICS dan inisiatif itu menandai langkah maju yang solid dalam memperkuat kerja sama di bidang kesehatan masyarakat dan litbang vaksin di antara negara-negara BRICS.
Acara peresmian secara daring diikuti oleh para pejabat terkait dan perwakilan dari lima negara BRICS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022