“Kami para Pemuda Asia Afrika berharap perang antara kedua negara bisa lekas berakhir untuk kedamaian dunia. Kami yakin Rusia dan Ukraina bisa mengakhiri perang dengan adanya Pakta Perdamaian,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kepala delegasi Rusia: Pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina berlanjut tiap hari
Ia berharap negara-negara lain perlu mendorong resolusi konflik, salah satunya dengan adanya Pakta Perdamaian. “Perlu resolusi, bukan malah memperkeruh suasana atau meningkatkan eskalasi perang yang berpotensi terjadinya ketidakstabilan kawasan dan dunia internasional,” kata dia.
Pihaknya juga tidak membenarkan adanya intervensi dari pihak luar, negara lain atau kekuatan kolektif seperti Amerika Serikat atau NATO untuk membantu Ukraina.
Baca juga: Petenis Rusia dan Belarus serukan perdamaian konfilik Ukraina
Ia mengingatkan agar Amerika Serikat bersama negara barat lainnya segera menghentikan bantuan senjata dan intelijen ke Kiev. “Karena semestinya Amerika Serikat dan sekutunya tidak menjadikan sanksi ekonomi, finansial, perdagangan dan lainnya sebagai senjata melawan Rusia. Hal itu bisa berdampak naiknya harga, energi dan makanan," kata dia.
Sebelumnya, dalam Sidang Majelis Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) delegasi Indonesia yang diwakili Ketua BKSAP DPR, Fadli Zon, meminta kepada anggota IPU agar draf resolusi konflik Rusia dan Ukraina yang nantinya disepakati dalam sidang majelis tetap menyertakan konteks berdirinya IPU.
Baca juga: "Donat perdamaian" dukung Ukraina dari toko roti Jerman
Dengan demikian, dia yakin peran parlemen penting dalam mengupayakan adanya dialog antara Rusia dan Ukraina. “Dialog dan diplomasi jadi pendekatan utama untuk menangani konflik dan menciptakan perdamaian abadi,” kata dia.
Naskah rancangan resolusi, menurut dia, juga harus menegaskan bahwa keamanan masyarakat Ukraina adalah prioritas.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022