"Kedatangan mereka sehubungan dengan kerjasama antara Austalian Aid dengan pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi Papua Papua dalam rangka penguatan kapasitas bagi lembaga yang ada maupun juga dengan lembaga MRP," kata wakil ketua I, Hofni Simbiak, di Jayapura, Papua, Jumat.
Simbiak yang juga mantan anggota MRP periode lalu mencontohkan kerjasama yang akan dilakukan seperti bagaimana anggota MRP dan sekertariat dalam membuat data aspirasi dari warga asli Papua kemudian membuat data/laporan yang akan dibawa kedalam rapat/sidang yang hasilnya akan diteruskan kepada pemerintah dan wakil rakyat setempat.
"Contoh soal ketika ada "share" bagaimana membuat laporan yang baik. Bagaimana menjaring aspirasi warga, bagaimana memuat laporan atau mendatanya ataupun perumusannya dengan baik hingga dibawa ke sidag pleno yang membahas hak-hak dasar orang asli Papua. Yang kemudian lebih lanjut menjadi aturan dalam bentuk regulasi yang lahir sebagai perwujudan yang telah didengar oleh MRP ditengah masyarakat dan kemudian disampaikan kepada pemerinta daerah dan wakil rakyat," katanya mencontohkan.
"Kunjungan ini juga dapat dilihat sebagai satu bagian untuk melihat sampai dimana pelaksanaan pemilihan MRP secara langsung. Kerjasama ini tinggal ditindaklajuti lebih jauh lagi," lanjutnya.
Simbiak juga katakan, Emilly Whellan dari keduataan Australia yang menjabat sebagai sekertaris dua bidang politik yang datang bersama empat orang lainya, selama ada di Papua ingin melihat sampai sejauh mana hubungan MRP dan MRP Papua Barat.
"Mereka juga ingin melihat sejauh mana hubungan MRP dan MRPB. Bagaimana hubungannya dan melihat situasi politik yang ada, bahwa melihat dari sisi manusia Papua bahwa orang papua yang ada di Jayapura, provinsi Papua dan orang Manokwari yang ada di provinsi Papua barat sama dan itu tidak ada soal," katanya.
Dari informasi yang didaptakan ANTARA, Emily Whellan datang ke Papua bersama empat orang lainnya yaitu Ricard Manning, Jhonn TD, Erwin Arifin dan Patrace Karetji. (ANT-185)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
