Jakarta (ANTARA) - Otoritas China telah merilis rencana untuk mengembangkan sebuah sistem energi modern selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), menetapkan target untuk mengamankan pasokan energi dan meningkatkan efisiensi energi.
Pada 2025, China bertujuan untuk membawa kapasitas produksi energi domestik tahunan menjadi lebih dari 4,6 miliar ton batu bara standar, ungkap rencana yang dirilis bersama oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China dan Administrasi Energi Nasional China.
Produksi minyak mentah tahunan diprediksi akan pulih dan stabil pada 200 juta ton, sementara produksi gas alam tahunan akan mencapai lebih dari 230 miliar meter kubik pada 2025, menurut rencana tersebut.
Rencana itu menekankan sejumlah upaya untuk memajukan pengembangan pembangkit listrik tenaga angin dan surya skala besar dan berkualitas tinggi, serta mengembangkan tenaga nuklir secara aktif, aman dan tertib.
Dengan premis memastikan keselamatan, China akan mempertahankan kecepatan konstruksi yang stabil pada proyek-proyek tenaga nuklir pesisir untuk secara rasional mendistribusikan proyek-proyek baru, kata rencana tersebut, seraya menetapkan target untuk meningkatkan kapasitas operasional tenaga nuklir terpasang menjadi sekitar 70 juta kilowatt pada 2025.
Sembari meningkatkan produksi energi, China juga berupaya mengurangi emisi karbon dioksida per unit Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 18 persen selama periode lima tahun itu.
China bertujuan secara bertahap meningkatkan pangsa konsumsi energi nonfosil menjadi sekitar 20 persen pada 2025, dan proporsi pembangkit listrik energi nonfosil akan mencapai sekitar 39 persen, papar rencana tersebut.
Mengincar peningkatan efisiensi energi yang signifikan, China berencana menurunkan konsumsi energi per unit PDB sebesar 13,5 persen selama periode 2021-2025.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022