Kairo (ANTARA News) - Bursa saham Mesir kehilangan 31 miliar dolar AS sejak Januari, ketika sebuah pemberontakan rakyat menggulingkan rezim Presiden Hosni Mubarak, menurut bursa.

Indeks utama EGX jatuh 42 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi ke terendah dalam 30-bulan.

Bursa Kairo terpaksa menghentikan perdagangan pada 27 Januari, dua hari setelah pecahnya massa protes nasional anti-rezim yang pada akhirnya menggulingkan Mubarak, lapor AFP.

Bursa tetap ditutup selama hampir dua bulan dan, sejak pembukaan kembali, tetap sensitif terhadap protes dan pemogokan yang sering terjadi di seluruh negeri.

Prospek politik dan ekonomi Mesir telah terperosok dalam ketidakpastian sejak Mubarak digulingkan dan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata -- junta militer yang dipimpin oleh menteri pertahanan lama Mubarak -- mengambil alih kekuasaan.

Meningkatnya frustrasi pada penguasa militer dalam menangani transisi telah menyebabkan protes, pemogokan dan bentrokan sporadis.

Pada Selasa, dewan yang berkuasa menetapkan jadwal untuk pemilu yang pertama sejak penggulingan Mubarak.

Pemilihan parlemen akan dimulai pada 28 November dan empat bulan terakhir, setelah sebuah komite terbentuk akan diberikan waktu enam bulan untuk menyusun konstitusi baru sebelum pemilihan presiden ditetapkan. (A026/A027)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011