Dalam pertemuan itu, Park Byeong-seug menyampaikan kesiapannya memfasilitasi Indonesia jika ingin mempelajari kajian-kajian perpindahan ibu kota administrasi Korea Selatan dari Seoul ke Sejong.
“Korea siap memfasilitasi kajian-kajian terkait perpindahan ibu kota. Bapak Ketua Parlemen mengundang kami untuk datang dan menyatakan akan menyiapkan data kajian perpindahan ibu kota jika dibutuhkan,” kata Puan dari keterangan resminya yang diterima di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Ketua DPR RI juga mengundang Korsel melalui ketua parlemennya untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Baca juga: Ketua DPR RI terima album BTS dari DPR Korsel usai pertemuan bilateral
“Saya menawarkan dan mereka mempertimbangkan. Untuk negara-negara lain pun apa secara diplomasi mereka kemudian akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan investasi tersebut,” terang Puan menjawab pertanyaan ANTARA usai pertemuan di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali.
Ketua DPR Korsel, dalam pertemuan bilateral yang digelar Selasa (22/3), lanjut mengingatkan Ketua DPR RI pemindahan ibu kota butuh dukungan politik yang kuat dari seluruh pihak.
“Saya bisa menangkap mereka berusaha mengatakan dalam suatu pemindahan ibu kota negara itu harus dilakukan dengan strategi dan mapping (pemetaan, Red.) yang cukup kuat serta dengan dukungan politik menyeluruh sehingga pembangunan tak hanya bisa dilakukan secara cepat tetapi harus juga berkesinambungan,” terang Puan.
Delegasi Indonesia lainnya yang mendampingi Puan, Irine Yusiana Roba lanjut menyampaikan Parlemen Korsel turut mengapresiasi iklim investasi Indonesia yang kondusif.
“Korea juga merasa senang karena Indonesia punya iklim investasi yang sehat makanya mereka investasi besar-besaran di Indonesia karena menganggap Indonesia aman untuk investasi,” kata Irine, anggota BKSAP DPR RI.
Tidak hanya bertemu Parlemen Korsel, Puan, yang mewakili DPR RI, juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Parlemen Liga Arab dan Bahrain.
Dalam pertemuan dengan Parlemen Liga Arab, Puan menyoroti pentingnya isu perubahan iklim dan keterwakilan perempuan dalam politik.
“Indonesia mengapresiasi langkah progresif Parlemen Liga Arab melibatkan perempuan dan perhatian mereka terhadap isu pemberdayaan perempuan,” kata Puan.
Ia lanjut mengusulkan dua pihak membentuk Grup Kerja Sama Bilateral antara DPR RI dan Parlemen Liga Arab.
Sementara itu, Puan dalam pertemuan bersama Ketua Parlemen Bahrain Fawzia Bint Abdullah Zainal meminta adanya peningkatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya perdagangan.
“Nilai perdagangan antara Indonesia dan Bahrain adalah yang paling kecil dibandingkan dengan anggota Gulf Cooperation Council (GCC) lainnya. Saya mendorong terus ditingkatkan,” terang Puan.
Baca juga: Tujuan RI terwakili saat "voting" draf resolusi Rusia-Ukraina di IPU
Baca juga: DPR RI minta Jepang dukung pembangunan IKN
Baca juga: RI dan Mesir tukar pengalaman pindah ibu kota saat pertemuan bilateral
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022