Banda Aceh (ANTARA News) - Kerugian material dari kerusakan fasilitas umum dan rumah penduduk akibat gempa di Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, diperkirakan mencapai Rp80 miliar, kata anggota Komisi VIII DPR RI Sayed Fuad Zakaria.
"Kami telah mendapat laporan kerugian akibat kerusakan fasilitas umum dan rumah penduduk dari dua pemerintah setempat," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis malam.
Sayed Fuad Zakaria menyatakan, sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Gondo Radityo Gambiro telah melakukan rangkaian pertemuan dengan muspida di dua daerah itu pada Rabu (28/9).
Dari total kerugian tersebut, politisi Partai Golkar asal daerah pemilihan (dapil) Aceh itu merincikan kerugian terbesar sebagai dampak dari gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter pada 6 September 2011, Kota Subulussalam mencapai Rp50 miliar dan Aceh Singkil Rp30 miliar.
"Semuanya itu dilaporkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali berbagai fasilitas umum yang rusak berat akibat gempa bumi termasuk rumah penduduk," kata dia menambahkan.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama anggota Komisi VIII DPR RI akan berupaya memasukkan dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kembali akibat gempa itu ke APBN-P 2011.
"Kita upayakan bisa masuk dalam program penganggaran APBN-P 2011, jika tidak semua maka sebagiannya harus dilakukan sehingga kondisi di daerah bencana benar-benar bisa pulih kembali," kata Sayed Fuad Zakaria.
Namun, katanya menambahkan, pihaknya berupaya agar dana rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum seperti gedung sekolah, masjid dan meunasah (mushalla) serta puskesmas serta jalan dan jembatan, agar bisa ditangani seluruhnya dari dana APBN.
"Komisi VIII tetap berkomitmen memperhatikan masyarakat, khususnya di daerah yang terkena bencana sehingga kehidupan bisa pulih kembali. Khusus untuk korban bencana gempa itu memang mendapat perhatian serius dari pemerintah," kata Sayed Fuad Zakaria.
(T.A042/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011