ini bentuk nyata pelestarian budaya dan menjaga kearifan lokal
Jakarta (ANTARA) - Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan DKI Jakarta menggelar wayang orang berlakon Sastra Jendra Hayuningrat Pangruating Diyu untuk melestarikan kearifan lokal dan budaya nusantara.
Kepala Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, Shalimar Anwar Sani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu menjelaskan, pagelaran tersebut berlangsung pada Sabtu (19/3) dan berkolaborasi dengan Wayang Orang Bharata
"Kegiatan ini bentuk nyata pelestarian budaya dan menjaga kearifan lokal," kata Shalimar.
Shalimar menjelaskan Sastra Jendra merupakan kitab yang menjadi pegangan para raja dan mengajarkan norma dan laku demi keselamatan umat manusia.
Dalam pertunjukan wayang orang tersebut, Sastra Jenda menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal melalui pertunjukan visual yang estetis dan orisinal.
Baca juga: BKN PDI Perjuangan usulkan Formula E tonjolkan budaya Betawi
Diungkapkan Shalimar, pertunjukan wayang tersebut sejalan dengan kondisi politik di Indonesia terutama PDI Perjuangan yang konsisten memprioritaskan rakyat sesuai dengan amanah dari petinggi PDI Perjuangan.
"Bahwa penting untuk terus mengembangkan Indonesia yang berkebudayaan agar alam terjaga dalam keharmonisan. Ini semua mustahil jika tidak dilakukan secara gotong royong antara masyarakat, pemimpin dan para pemangku kebijakan,” ungkapnya.
Dia juga berharap rangkaian acara dari perayaan ulang tahun PDI Perjuangan itu menjadi pemantik semangat untuk mengeksplorasi kebudayaan sehingga membantu perekonomian masyarakat seni yang berdomisili di Provinsi DKI Jakarta.
Dia juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperhatikan pelaku pelestarian seni budaya dan membantu revitalisasi gedung pertunjukan serta sanggar budaya, seperti gedung Wayang Orang Bharata, yang sudah berdiri di Jakarta sejak 1972.
Sementara itu, Kepala Bidang Analis dan Strategis BKN PDI Perjuangan DKI Jakarta Rima Baskoro mengapresiasi dukungan yang diberikan para seniman terhadap kegiatan tersebut.
Baca juga: Anies berharap TIM jadi pusat seni budaya internasional
"Para seniman ini yang akan menjadi ujung tombak pelestarian budaya saat ini, dikarenakan budaya adalah kebiasaan yang lahir secara turun temurun," ujar Rima.
Saat ini, Rima mengungkapkan kebudayaan generasi muda sudah tergerus oleh budaya asing atau pengaruh globalisasi dan "westernisasi" sehingga perlu memahami nilai penting dari budaya leluhur yang disampaikan melalui media seni sastra, tari, musik, lagu dan menjalani kearifan dalam kehidupan.
Termasuk menurut Rima, dalam menjalani kepemimpinan bernegara, berkonstitusi yang diturunkan kepada generasi muda.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022