CEO PT Liga Prima Widjajanto di Jakarta, Kamis, mengatakan revisi terhadap "budgeting cap" yang sebelumnya telah ditetapkan salah satu alasannya banyak klub yang kurang setuju dengan program yang baru pertama kali dilakukan ini.
"'Budgeting cap` sebetulnya sangat melindungi klub. Dengan sistem ini kemampuan klub akan sama rata. Tidak ada yang kaya sekali dan tidak ada yang miskin sekali," katanya.
Menurut dia, jika dilihat dari jumlah klub yang akan turun pada kompetisi profesional level satu yang telah ditetapkan PSSI yaitu 24 klub, maka "budgeting cap" akan dinaikkan antara Rp18-20 miliar untuk masing-masing klub.
Meski demikian, kata dia, semuanya tergantung hasil keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI yang rencananya digelar Jumat (30/9). Jika setujui maka "budgeting cap" akan dinaikkan.
"Intinya setiap klub harus memakai hukum bisnis. Semua pengeluaran dan pemasukan harus dikontrol dengan baik," katanya menambahkan.
Mantan CEO PT Liga Primer Indonesia itu menjelaskan meski saat ini masih ada gejolak terkait dengan "budgeting cap", kondisi itu tidak berlaku untuk regulasi liga musim kompetisi 2011/2012.
Menurut dia, draf regulasi liga atau lebih dikenal dengan manual liga saat ini telah siap dan hanya menunggu keputusan pengesahan dari Komite Eksekutif PSSI.
"Semuanya sudah ada, tinggal menunggu pengesahan saja. Selain regulasi kami juga telah mengajukan draf jadwal pertandingan," katanya menegaskan.
Khusus untuk jadwal pertandingan, kata dia, telah dipersiapkan beberapa alternatif sesuai dengan jumlah klub yang akan bertanding di kompetisi tertinggi ini meski saat ini telah ditetapkan sebanyak 24 klub.
"Kami siapkan jadwal pertandingan untuk 18 klub, 20 klub, 22 klub dan 24 klub. Semuanya telah disesuaikan termasuk dengan kegiatan FIFA, AFC, SEA Games maupun puasa," katanya menerangkan.
Jika tetap kompetisi tertinggi tetap 24 klub, kata dia, maka akan ada 552 pertandingan. Jika kick off 15 Oktober maka kompetisi musim ini diperkirakan berakhir 20 atau 24 November 2012.
(B016)(I015)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
