Investor asing tidak akan pernah mengabaikan Indonesia. Karena perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh.
Jakarta (ANTARA News) - Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, perekonomian Indonesia yang masih dapat tumbuh akan tetap menjadi tempat tujuan investor asing di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito di Jakarta, Kamis mengatakan, Indonesia masih menjadi tempat investasi yang menguntungkan bagi pelaku asing di tengah ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang melambat.
"Investor asing tidak akan pernah mengabaikan Indonesia. Karena perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh," katanya.
Ia menambahkan, penurunan portofolio asing sejak Agustus hingga September 2011 merupakan tindakan konsolidasi yang dilakukan "fund manager".
Ia mengatakan, Indonesia masih menjadi tempat investasi yang menggiurkan bagi pelaku pasar asing. Hal ini didorong situasi ekonomi Eropa dan Amerika Serikat dalam satu tahun hingga dua tahun diekspektasikan pertumbuhannya melambat, kondisi ini menjadi peluang investasi di Asia.
"Pertumbuhan negara Asia masih positif termasuk Indonesia, sementara AS dan Eropa diekspektasikan pertumbuhannya melambat," ujar dia.
Apalagi, lanjutnya, bila Indonesia dapat meraih peringkat "investment grade" maka dana asing akan terus masuk ke Indonesia lebih deras lagi.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus mengusahakan untuk mendorong penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) lebih diperbanyak agar pasar modal tidak terjadi "bubble".
Ia mengharapkan, kepada semua pihak dapat menjaga tiga pilar pasar modal yakni, pertumbuhan ekonomi dan politik yang baik, pasar uang stabil dan kinerja emiten yang bagus, agar pasar modal Indonesia tetap positif.
Dalam kondisi yang masih bergejolak ini, Ito mengaku, penjualan bersih asing (foreign net sell) sekitar Rp14 triliun terjadi sejak Agustus 2011 hingga September 2011.
"Meski asing melakukan penjualan saham tetapi investor domestik mulai kembali masuk ke saham. Dalam dua hari ini asing mulai melakukan `net buy`, dan investor lokal jangan sampai terlambat," kata Ito.
(M027)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011