Ambon (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma menegaskan dialog kerukunan intern umat Budha yang digelar di Ambon berdampak memperkuat moderasi beragama di provinsi Maluku maupun di tanah air.
"Dialog kerukunan intern seperti ini harus terus ditingkatkan karena sangat tepat dan berdampak terhadap penguatan moderasi beragama baik di Maluku maupun di Indonesia," kata Nyoman Suriadarma, saat membuka Dialog Kerukunan Intern Umat Buddha di Ambon, Selasa.
Menurutnya, dialog bertema "Ale Rasa Beta Rasa Katong Samua Basudara" sangat relevan dengan pranata sosial serta kearifan lokal yang sampai saat ini dipercaya masyarakat di Maluku yakni "Pela (hubungan kekerabatan antardua atau tiga desa yang berbeda agama) dan "Gandong" (sekandung).
Diakuinya, tema tersebut juga dinilainya sejalan dengan salah satu program prioritas yang dilaksanakan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas yakni penguatan moderasi beragama.
Dia mengapresiasi dialog kerukunan intern tersebut dalam rangka meningkatkan pemahaman keagamaan Buddha serta meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Provinsi Maluku.
"Diharapkan kegiatan ini dapat berjalan terus menerus karena sangat penting dalam rangka peningkatan kualitas pemahaman ajaran agama Buddha serta sejalan dengan program tahun kerukunan," ujar Nyoman.
Sedangkan Plt Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku H Yamin dalam sambutan tertulis dibacakan Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad) La Fata mengatakan, menyatakan dialog tersebut turut berdampak memperkuat posisi Maluku sebagai laboratoriumnya kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Kita harus tunjukan bahwa Maluku benar-benar menjadi barometer dan contoh bagi daerah lain tentang kerukunan. Melalui dialog ini diharapkan tokoh dan umat Budha dapat menjadi agen-agen kerukunan kepada umat dan masyarakat," ujarnya.
Dia berharap para peserta setelah mengikuti dialog tersebut, dapat ikut berperan aktif meningkatkan kualitas kerukunan hidup antar umat beragama di Provinsi Maluku.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Muhsidin
Copyright © ANTARA 2022