Jakarta (ANTARA) - Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) memperluas akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat melalui layanan teledentistry gratis mulai April.
Layanan teledentistry gratis "Tanya Dokter Gigi by Pepsodent" pertama kali diluncurkan pada 2020. Hingga kini tercatat sebanyak 21.488 sesi layanan telah diberikan, dengan tingkat kepuasan yang sangat baik.
"Kami berharap konsultasi gigi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dan kami percaya bahwa setiap senyuman begitu berarti," kata Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., saat konferensi pers virtual, Selasa.
Baca juga: Dokter : sakit gigi bisa sebabkan sinusitis
Baca juga: Manfaat menyikat gigi sambil berdiri dengan satu kaki
Teledentistry gratis akan tersedia selama 1 April hingga 30 Juni 2022 melalui nomor WhatsApp 0878-8876-8880. Konsultasi akan diberikan oleh ribuan dokter gigi dari 100 PDGI cabang.
Pada kesempatan yang sama, Pepsodent meluncurkan produk "Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang" kemasan baru yang dilengkapi dengan QR code yang memungkinkan masyarakat mengakses teledentistry secara langsung.
Layanan teledentistry tersebut merupakan bagian dari kampanye "Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang" yang diluncurkan pada Selasa berkolaborasi dengan FDI World Dental Federation (FDI) dan PDGI.
"Kami berharap kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanamkan kebiasaan baik untuk menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, serta konsultasi ke dokter gigi secara teratur setiap enam bulan sekali," kata Mirah.
Selain itu, lanjut Mirah, kampanye Pepsodent ini juga bertujuan untuk meminimalkan halangan akses masyarakat Indonesia sehingga dapat memeriksakan diri ke dokter gigi.
Mirah mengingatkan agar masyarakat selalu menanamkan kebiasaan baik untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, segera ambil tindakan konsultasi jika ada permasalahan gigi dan mulut timbul serta sebaiknya jangan menunda-nunda atau menunggu sampai sakit.
"Tercatat rata-rata pada usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 2 giginya, jika tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, keadaan ini bisa semakin memprihatinkan. Faktanya, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya," kata Mirah.
Baca juga: PDGI: Keterbatasan akses jadi kendala layanan kesehatan gigi & mulut
Baca juga: "Teledentistry" tingkatkan cakupan layanan kesehatan gigi & mulut
Baca juga: Masih banyak orang yang keliru saat menyikat gigi
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022