Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan perempuan tak lagi dipandang sebagai pendukung ekonomi secara pasif karena justru mampu menjadi tulang punggung keluarga.
Merujuk laporan Bloomberg tentang global equality index, lanjutnya, kepemimpinan perempuan di dunia usaha terus mengalami peningkatan.
“Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang berkontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 60 persen. Dari jumlah tersebut, 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan, sehingga bagi Indonesia, memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan,” ucap dia dalam Side Event G20 yang digelar secara virtual, Jakarta, Selasa.
Menurut Teten, peningkatan peran perempuan perlu didorong ke dalam pengarusutamaan kebijakan terkait UMKM. Hal ini ditujukan agar perempuan tak lagi menjadi pemain sekunder atau pelengkap, tetapi menjadi pemeran inti dalam keberlangsungan UKM.
Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM disebut berkolaborasi dengan engagement group Women20 dan Business20 untuk meningkatkan kesetaraan maupun kesejahteraan perempuan melalui kebijakan yang ramah gender.
“Serta, mencapai inklusif ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan,” kata Menkop.
Dalam G20, terdapat tiga subtema yang diangkat terkait UKM. Yaitu peningkatan peran wirausaha perempuan, keterlibatan UKM secara aktif dalam green economy (ekonomi hijau), serta akselerasi UKM di era digital.
Pada side event ini, Kemenkop mengangkat topik utama tentang memberdayakan wirausaha perempuan melalui inklusi bisnis dengan agenda utama pemulihan ekonomi yang solid dan berkelanjutan.
“Wirausaha perempuan juga membutuhkan dukungan dari pemerintah, baik berupa akses pembiayaan, dukungan ekspor, pengembangan dan pelatihan bagi karyawan, peningkatan kualitas produk, hingga dukungan infrastruktur khusus di area pedesaan,” ujar Teten.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah mengemukakan bahwa topik utama yang diangkat di side event ini menimbang dampak besar peran perempuan dalam menanggulangi imbas dari pandemi COVID-19 dan pengaruhnya terhadap penciptaan lapangan kerja.
Selain itu juga perempuan dinilai berperan dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami berharap dalam presidensi G20 Indonesia kali ini dapat tercipta investor match making, dukungan terhadap pelaku usaha minoritas baik perempuan maupun disabilitas, ekosistem mapping, dan katalog produk UKM sektor potensial,” sebut Azizah.
Baca juga: Menkeu: Jumlah kredit perbankan untuk UMKM perempuan rendah
Baca juga: G20 Empower: Ketahanan UMKM perempuan penggerak ekonomi masa depan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022