Dalam keterbatasan keuangan yang dimiliki, pemerintah terus berupaya mengeluarkan sejumlah program pemberdayaan untuk mensejahterakan masyarakat.
Kupang (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kupang, menyediakan 600 benih ikan lele yang segera disalurkan kepada sejumlah aktivis penggerak PKK di sejumlah kelurahan, untuk menambah penghasilan dan mengangkat derajat ekonomi masyarakat.
"Prinsipnya bantuan yang disalurkan tersebut merupakan bantuan pemberdayaan masyarakat dan hanya diberikan kepada sejumlah kelurahan yang dinilai sangat membutuhkan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang, Obed Laha, di Kupang Kamis.
Selain untuk memberikan dampak baik terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sebagai tindaklanjut dari peningkatan derajat kesejahteraannya, bantuan tersebut juga dimaksudkan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya gizi buruk di sejumlah kelurahan yang secara faktual memiliki potensi untuk terjadi.
Bantuan DKP Kota Kupang itu, kata Obed juga disertai dengan bantuan terpal berukuran 2 X 4 meter persegi, yang akan digunakan sebagai tempat budidaya lele bantuan tersebut.
Ia menyebutkan, sejumlah kelurahan yang mendapatkan bantuan pemberdayaan khusus kesejahteraan dan penangan gizi buruk tersebut, di antaranya, di Kelurahan Belo, Kelurahan Naioni, Kelurahan Manulai II, serta Kelurahan Fatukoa.
Ia mengatakan, tujuan pemberian bantuan benih ikan lele tersebut, diharapkan bisa membangkitkan gairah pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya tim penggerak PKK di kelurahan, untuk bisa meningkatkan produktivitas pendapatan, demi meningkatkan kesejahteraannya serta mengatasi angka gizi buruk yang diakibatkan oleh kekurangan asupan pangan yang bergizi bagi anak.
Dengan sejumlah hasil panen ikan lele yang diharapkan bisa terjadi pada tiga bulan setelah benih ditabur, kata Obed masyarakat yang terlibat dalam budidaya tersebut, yang telah terbentuk sebanyak 12 kelompok di masing-masing kelurahan itu, bisa memanfaatkan hasil jualannya untuk bisa dimanfaatkan bagi kepentingan peningkatan gizi anak dalam wilayah masing-masing.
Menurut Obed, seharunya benih yang diberikan sebanyak 1.000 untuk setiap kelompok di setiap kelurahan, namun kapasitas ukuran tempat budidya yang sangat terbatas, maka bantuan hanya bisa diberikan sebanyak 600 ekor.
"Tadinya kita berencana berikan 1.000 ekor, namun karena dikhawatirkan akan berdampak gagal panen akibat tempat budidya yang terbatas, maka hanya diberikan 600 ekor benih saja," katanya.
Diharapkan, dengan bantuan yang akan diberikan tersebut, kelompok masyarakat yang telah dipercayakan untuk melakukan pembudidayaan bisa melaksanakannya dengan maksimal, sehingga bisa meningkatkan produktivitas hasil demi pencapaian tujuan sebagaimana yang diharapkan.
Penanganan gizi buruk, lanjut dia, merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, sehingga diharapkan sinergisitas antara masyarakat dan pemerintah tetap terus dijalin, demi pencapaian tujuan yag dimaksud.
"Dalam keterbatasan keuangan yang dimiliki, pemerintah terus berupaya mengeluarkan sejumlah program pemberdayaan untuk mensejahterakan masyarakat," kata Obed.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011